kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Beban melonjak, laba bersih BRAU anjlok 58%


Senin, 30 April 2012 / 11:10 WIB
Beban melonjak, laba bersih BRAU anjlok 58%
Michelle Tjokrosaputro.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Keuntungan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) merosot di kuartal pertama tahun ini. Produsen batubara ini hanya meraih laba bersih US$ 17,310 juta selama tiga bulan pertama di tahun ini. Jumlah tersebut anjlok 58% dibandingkan pencapaian kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$ 41,676 juta.

Laba BRAU terpangkas, meski penjualan menunjukkan peningkatan. Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin (30/4) menyebutkan, sepanjang kuartal pertama 2012, perusahaan membukukan penjualan sebesar US$ 368,565 juta, atau naik 9% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Kenaikan beban pokok penjualan yang mencapai 18,7% telah menyebabkan laba kotor turun 6% di triwulan pertama tahun ini.

Apalagi beban operasional juga melonjak sebesar 59%, sehingga laba usaha turun 17% menjadi hanya US$ 94,037 juta.

Pundi-pundi keuangan BRAU kian menipis, karena perusahaan harus merogoh kocek lebih besar untuk biaya keuangan yang meningkat. Belum lagi, perusahaan mengalami rugi selisih kurs sebesar US$ 1,251 juta di triwulan pertama 2012. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencetak laba dari selisih kurs.

Tak ayal, laba bersih perusahaan tergerus hingga 58% di penghujung Maret tahun ini. Lantaran laba turun, maka laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) BRAU pun terpangkas menjadi US$ 0,0003 per saham di akhir Maret 2012, dari sebelumnya US$ 0,0010 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×