kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Beban melonjak, laba bersih BRAU anjlok 58%


Senin, 30 April 2012 / 11:10 WIB
Beban melonjak, laba bersih BRAU anjlok 58%
Michelle Tjokrosaputro.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Keuntungan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) merosot di kuartal pertama tahun ini. Produsen batubara ini hanya meraih laba bersih US$ 17,310 juta selama tiga bulan pertama di tahun ini. Jumlah tersebut anjlok 58% dibandingkan pencapaian kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$ 41,676 juta.

Laba BRAU terpangkas, meski penjualan menunjukkan peningkatan. Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin (30/4) menyebutkan, sepanjang kuartal pertama 2012, perusahaan membukukan penjualan sebesar US$ 368,565 juta, atau naik 9% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Kenaikan beban pokok penjualan yang mencapai 18,7% telah menyebabkan laba kotor turun 6% di triwulan pertama tahun ini.

Apalagi beban operasional juga melonjak sebesar 59%, sehingga laba usaha turun 17% menjadi hanya US$ 94,037 juta.

Pundi-pundi keuangan BRAU kian menipis, karena perusahaan harus merogoh kocek lebih besar untuk biaya keuangan yang meningkat. Belum lagi, perusahaan mengalami rugi selisih kurs sebesar US$ 1,251 juta di triwulan pertama 2012. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencetak laba dari selisih kurs.

Tak ayal, laba bersih perusahaan tergerus hingga 58% di penghujung Maret tahun ini. Lantaran laba turun, maka laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) BRAU pun terpangkas menjadi US$ 0,0003 per saham di akhir Maret 2012, dari sebelumnya US$ 0,0010 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×