Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Meskipun begitu, BPTR sendiri tidak memerinci lebih jauh mengenai rencana pengembangan dan ekspansi bisnis tersebut.
"Karena kita mengikuti tren perkembangan market, terutama di masa pandemi ini. Jadi kita harus agak hati-hati untuk memilih ekspansinya," bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama BPTR, Paulus Handigdo mengungkapkan, untuk mendukung laju bisnisnya di tahun ini, BPTR pun menjalankan sejumlah langkah strategis. Salah satunya dengan tetap berpaku kepada service oriented serta peningkatan terhadap kepuasan pelanggan. Hal itu utamanya didukung oleh teknologi informasi yang juga terus dikembangkan oleh perseroan.
"Di sini kita mengandalkan portal customer dan portal vendor. Itu satu sistem yg kita kembangkan, yang membuat beberapa hal yang tadinya dilakukan secara manual dan harus bertatap muka, kini bisa dilakukan melalui sistem dan internet," jelasnya.
Baca Juga: Indeks saham sektor transportasi dan logistik menguat, ini pendorongnya
Paulus tidak bicara banyak menyoal alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex). Yang terang dia bilang, dana capex di tahun ini sebagian besar akan digunakan untuk keperluan armada kendaraan.
Adapun di awal tahun ini, BPTR menorehkan kinerja bisnis yang cukup memuaskan. Melansir laporan keuangan perseroan, BPTR mampu meraup pendapatan sebesar Rp 45,45 miliar di kuartal I-2021. Angka tersebut meningkat 9,01% dari torehan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 41,69 miliar.
Sementara itu, dari sisi laba neto tahun berjalan BPTR membukukan peningkatan sebesar 75,36% dari semula Rp 2,11 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp 3,71 miliar.
Selanjutnya: Batavia Prosperindo Trans (BPTR) bidik pendapatan Rp 184,41 miliar sampai akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News