kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Barito Pacific (BRPT) tak bagi dividen 2018, ini sebabnya


Rabu, 15 Mei 2019 / 14:39 WIB
Barito Pacific (BRPT) tak bagi dividen 2018, ini sebabnya


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Rabu (15/5), sepakat untuk tidak membagikan dividen lagi dari laba tahun 2018. 

Pasalnya, pada akhir 2018, laba induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ini turun hingga 50%. “Tahun 2018 jadi tahun berat bagi perusahaan. Hingga tutup buku, ternyata kami mengalami penurunan laba. Sehingga kami mengambil kebijakan laba tahun 2018 tersebut sebagai laba ditahan perusahaan,” kata Gaurav Yadav, General Manager Investor Relations BRPT usai RUPST hari ini.

Apalagi, BRPT telah membagikan dividen interim sebesar US$ 17,23 juta atau sekitar Rp 250 miliar pada Desember 2018. Saat itu, BRPT membagikan dividen interim 2018 sebesar Rp 14,13 per saham.

Gaurav mengatakan perusahaan memiliki kebijakan untuk membagikan dividen setidaknya 25% dari total laba yang diperoleh. Dia mengatakan, persentase dividen interim ini sudah mencapai kebijakan tersebut.

Asal tahu saja, pada tahun 2018 lalu Barito Pacific mencatatkan laba US$ 72,2 juta. Laba ini turun 53,16% jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yang mencapai US$ 154,20 juta. Padahal pendapatan Barito tahun 2018 lalu naik 7,84% menjadi US$ 3,08 miliar dari sebelumnya US$ 2,85 miliar.

Penurunan laba tersebut disebut sebagai akibat dari kenaikan biaya bahan baku. Pada tahun 2017, rata-rata biaya bahan baku Barito tercatat sebesar US$ 500 per ton. Sedangkan pada tahun 2018, bahan baku naik 30% menjadi US$ 650 per ton. Alhasil, margin laba kotor BRPT turun menjadi 26,19% dari kuartal pertama tahun lalu 30,81%.

Selain memutuskan untuk tidak membagi dividen, RUPST mengangkat dua komisaris baru untuk masa jabatan 2019-2022, yakni Lim Chong Tian sebagai komisaris dan Salwati Agustina sebagai komisaris independen. Keduanya menggantikan Harlina Tjandinegara dan Alimin Hamdy yang telah menyelesaikan jabatan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×