kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 umumkan MI dan reksadana jawara


Rabu, 18 September 2019 / 21:03 WIB
Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 umumkan MI dan reksadana jawara
Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) bersama PT Grahanusa Mediatama (Media Investasi dan Bisnis Kontan) kembali menyelenggarakan penghargaan tahunan kepada pelaku industri reksa dana bertajuk Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019.

Ajang penghargaan tahunan ini merupakan ketiga kalinya setelah Bareksa dan Kontan berkolaborasi memberikan apresiasi kepada perusahaan manajemen investasi dan produk-produk reksadana terbaik sejak tahun 2017.

Baca Juga: Bappebti akan bentuk lembaga pengelola sentra dana berjangka, ini komentar pialang

Tahun ini ada penambahan kategori produk reksadana baru yakni kategori best impact fund, di mana penghargaan ini diberikan kepada reksadana yang memberikan sebagian keuntungan asetnya untuk kepentingan sosial maupun lingkungan.

Hal ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa berinvestasi reksadana tidak hanya berpotensi mensejahterakan diri sendiri tetapi juga dapat bermanfaat dalam ruang lingkup sosial dan lingkungan.

Pengumuman dan penganugerahan pemenang disampaikan pada acara Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 pada Rabu malam, 18 September 2019 di Upper Room, Annex Building, Jakarta.

Dalam ajang ini Bareksa dan Kontan juga menyelenggarakan talkshow bertema “e-Money : Ekspansi Ekosistem dan Terobosan Pembayaran untuk e-Investasi di Indonesia” dengan pembicara Chief Executive Officer PT Visionet Internasional (OVO), Jason Thompson. Talkshow ini membahas potensi perkembangan e-money dalam meningkatkan transaksi reksadana di Indonesia.

Baca Juga: IndoGold belum ada rencana luncurkan produk mencicil emas

Kolaborasi Industri

Co-Founder & CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra,  mengatakan, industri reksadana mencatatkan pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring perkembangan teknologi yang memungkinkan penjualan secara online.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor reksadana kini melonjak pesat dari sebelumnya stagnan di 350.000 pada empat tahun lalu. Per akhir 2018, jumlahnya mencapai 988.946 investor, atau naik 60% dibandingkan 619.380 investor pada akhir 2017.

Data terakhir menyebutkan jumlah investor reksadana per 9 Agustus 2019 telah mencapai 1,39 juta. 

Pertumbuhan jumlah investor itu seiring dengan meningkatnya dana kelolaan (asset under management) industri. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  mencatat dana kelolaan reksadana terus melesat dari Rp 272 triliun pada akhir 2015, kemudian Rp 339,1 triliun pada akhir 2016, melonjak jadi Rp 507,3 triliun pada Desember 2018, dan kini telah mencapai Rp 538,4 triliun per akhir Agustus 2019.

AUM reksa per Agustus 2019 meroket 98% jika dibandingkan akhir 2015 lalu.

"Transaksi pembelian (subscription) online pun melonjak tajam dari sekitar Rp 1 triliun pada 2016 menjadi Rp 5 triliun pada 2019 ini,” ujar Karaniya dalam keterangan tertulis (18/0).

Keberhasilan ini terjadi karena distribusi reksadana kini tidak hanya melalui agen penjual bank maupun non-bank, tetapi juga berasal dari kolaborasi antara agen penjual dengan e-commerce yang bisa menjangkau pangsa pasar lebih luas di Indonesia. 

Potensi kolaborasi juga dapat terjadi tidak hanya dengan e-commerce tetapi juga dengan penyedia pembayaran digital. Inovasi ini tidak disangkal lagi bisa membawa gebrakan baru bagi perkembangan investasi secara online di Indonesia.

Baca Juga: Ini dia panduan reksadana ritel dengan cuan paling menjanjikan

Mengacu data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi pembayaran digital atau uang elektronik mencapai Rp 47,19 triliun sepanjang 2018. Nilai itu melonjak empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12,37 triliun. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×