kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Banyak penopang dolar AS, kurs rupiah bisa melemah lagi


Selasa, 09 Juni 2020 / 20:32 WIB
Banyak penopang dolar AS, kurs rupiah bisa melemah lagi
ILUSTRASI. Kurs rupiah ditutup koreksi tipis 0,04% ke level Rp 13.890 per dolar AS pada Selasa (9/6).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (10/6). Pergerakan rupiah esok akan disetir oleh faktor global dan domestik.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (9/6) rupiah ditutup koreksi tipis 0,04% ke level Rp 13.890 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor menunjukkan pelemahan 0,12% atau 17 poin menjadi Rp 13.973 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs rupiah diprediksi menguat pada Rabu (10/6)

Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai dari sentimen eksternal telah terjadi penguatan dolar AS dalam sepekan terakhir. Ditambah lagi, data ketenagakerjaan AS cukup positif dan menjadi faktor utama penguatan dolar AS hari ini, Selasa (9/6).

Asal tahu saja, tingkat pengangguran AS turun 13,3% pada Mei 2020 dan membuat investor berpikir pemulihan ekonomi karena stimulus jumbo AS mulai efektif dirasakan. Ini terbukti dari indeks dolar yang menguat 0,3%.

Sementara itu, di Eropa kabar buruk datang dari data output industri Jerman yang anjlok 18% pada April 2020. Alhasil, investor kembali masuk ke aset berdenominasi dolar AS, dan turut menopang penguatan dolar AS.

Baca Juga: Pasar mulai kondusif, lelang SBSN mengantongi penawaran Rp 28,64 triliun

Adapun dari dalam negeri, meskipun cadangan devisa (cadev) naik US$ 2,6 miliar, Bhima menilai itu belum cukup untuk menopang penguatan rupiah. "Ini karena, sebagian cadev masuk lebih banyak ke surat utang pemerintah, ketimbang aset yang lebih berisiko seperti saham," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).

Untuk itu, Bhima memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (10/6) di kisaran Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.100 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×