kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak dilepas asing, berikut rekomendasi analis untuk saham TLKM dan BBRI


Minggu, 05 Juli 2020 / 19:55 WIB
Banyak dilepas asing, berikut rekomendasi analis untuk saham TLKM dan BBRI
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan penutup wajah melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (3/7). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Jum'at (03/07). Pada pukul 16.00 WI


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,42% dalam seminggu terakhir. Pada perdagangan Jumat(3/7), IHSG ditutup di level 4.973.794. Meskipun demikian, dalam sepekan investor asing masih mencatat net sell sebesar Rp 1,59 triliun di seluruh pasar.

Jika melihat data RTI, investor asing paling banyak melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Dalam sepekan, asing mencatat net sell sebesar Rp 513,39 miliar di saham BBRI.

Pada perdagangan Jumat (3/7) saham BBRI ditutup di level Rp 3.050 per saham. Selama sepekan saham BBRI juga tercatat ditransaksikan sebanyak 803,47 juta dengan nilai transaksi Rp 2,45 triliun.

Baca Juga: Meski ada net sell Rp 1,59 triliun, saham-saham ini diborong asing di pekan lalu

Kedua, saham yang paling banyak dijual asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 348,5 miliar. Saham TLKM tercatat melemah 2,19% dalam sepekan.

Pada penutupan perdagangan Jumat saham TLKM berada di level Rp 3.120 per saham. Selama sepakan, saham TLKM ditransaksikan sebanyak 876,55 juta dengan nilai Rp 2,69 triliun.

Selain itu, investor asing juga mencatat net sell terhadap saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 122,88 miliar. Saham MNCN tercatat melemah 3,17% dalam sepakan dan ditutup pada harga Rp 915 pada hari Jumat. Total transaksi saham MNCN mencapai 466,85 juta dengan nilai transaksi Rp 426,82 miliar.

Baca Juga: Ini 10 saham paling banyak dilepas asing dalam sepekan, BBRI dan TLKM teratas

Selanjutnya ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang juga masuk dalam jajaran saham paling banyak dilepas asing. Total net sell asing pada saham BMRI Rp 105,07 miliar dalam sepekan. Meski demikian harga saham BMRI relatif terjaga di level Rp 5.000 per saham pada penutupan perdagangan Jumat.

Kemudian, investor asing juga tercatat melego saham PT Astra International Tbk (ASII) Rp 93,76 miliar. Dalam sepekan harga saham ASII turun 1,02% dan ditutup pada level Rp 4.850 pada perdagangan hari Jumat.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menyampaikan, dari sejumlah saham yang paling banyak dijual asing ada saham TLKM dan BBRI yang menarik untuk dicermati.

Ia bilang, salah satu faktor investor asing melepas saham TLKM lantaran masa bagi dividen telah usai atau telah masuk masa ex date. Wisnu menilai TLKM memiliki prospek yang baik untuk ke depannya. TLKM juga merupakan market leader operator telekomunikasi yang lain.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama tahun ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 5,86 triliun atau menyusut 5,8% bila dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,22 triliun.

Sedangkan dari sisi topline, emiten pelat merah ini mengantongi pendapatan senilai Rp 34,19 triliun, turun tipis 1,86% year-on-year (yoy) dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 34,84 triliun. Sejalan dengan inovasi digitalnya, Wisnu memprediksi bisnis TLKM masih memiliki potensi untuk terus bertumbuh ke depannya.

Pun untuk BBRI, menurutnya BBRI masih menarik untuk jangka panjang meski pada tahun ini memiliki tantangan yang cukup besar.

Baca Juga: Naik 1,42% dalam sepekan, berikut faktor pendorong kenaikan IHSG

"Terutama pada tahun ini terkait dengan kredit macetnya, namun dalam jangka panjang kredit mikro masih menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, yang mana BBRI banyak menyalurkan pinjaman ke segmen ini, jadi untuk jangka panjang masih menarik sekali," papar Wisnu, Minggu (5/7).

Ia merekomendasikan pelaku pasar untuk dapat mengakumulasi saham TLKM dan BBRI secara bertahap. Wisnu memasang target jangka panjang atau di atas satu tahun untuk saham TLKM dengan target harga Rp 4.000 dan BBRI ke Rp 3.500 hingga Rp 4.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×