kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Banyak aksi private placement, ini kata analis


Kamis, 29 Mei 2014 / 19:47 WIB
Banyak aksi private placement, ini kata analis
ILUSTRASI. Jika ketentuan demutualisasi diberlakukan, berarti pemegang saham BEI tidak lagi sebatas anggota bursa. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Aksi mendulang dana dengan cara menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias private placement gencar dilakukan emiten. Beberapa emiten yang siap melakukan private placement diantaranya PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Provident Agro Tbk (PALM), dan PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM).

Aksi korporasi dari emiten ini perlu menjadi perhatian investor. Soalnya, belum tentu private placement membawa dampak baik buat emiten.

Supriyadi, Kepala Riset OSO Securities mengatakan, private placement merupakan cara tercepat menggalang dana. Namun, ada beberapa hal yang perlu dicermati.

Pertama adalah prospek fundamental emiten. Karena investor tak memiliki hak untuk menyerap saham baru, maka perlu diperhatikan, apakah pendanaan dari aksi ini akan membuat prospek fundamentalnya semakin bagus. 

Dia memberi contoh, aksi private placement PWON akan membawa dampak positif untuk perseroan karena dananya bakal digunakan untuk ekspansi. Begitu pun yang dilakukan oleh TOWR. Terutama karena kedua emiten tersebut juga memiliki kinerja keuangan yang lumayan moncer. 

"Sebenarnya emiten ini hanya butuh dana cepat, dan juga lebih mudah dibandingkan jika menerbitkan surat utang," jelas Supriyadi, Kamis (29/5).

Kedua, investor harus mencermati siapa pembeli strategis saham baru tersebut. Soalnya, banyak emiten yang hanya ingin mengambil kesempatan untuk backdoor listing perusahaan lain. Padahal, belum tentu perusahaan tersebut akan membawa kinerja baik buat emiten. 

Aksi korporasi ini bisa mempengaruhi pergerakan harga saham emiten. Jika harga yang ditawarkan cukup premium, biasanya harga saham akan mengikuti pergerakan ke atas. "Tetapi belum tentu juga akan berdampak ke pergerakannya. Tetap saja akan tergantung fundamental," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×