kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.305   13,00   0,08%
  • IDX 7.071   26,13   0,37%
  • KOMPAS100 1.029   6,30   0,62%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   2,89   1,29%
  • IDX30 416   0,03   0,01%
  • IDXHIDIV20 490   -1,38   -0,28%
  • IDX80 116   0,64   0,55%
  • IDXV30 119   1,09   0,92%
  • IDXQ30 135   -0,72   -0,53%

Bank Mandiri (BMRI) Bidik Pertumbuhan Berbasis Dana Murah di Tengah Tekanan Margin


Senin, 02 Juni 2025 / 22:04 WIB
Bank Mandiri (BMRI) Bidik Pertumbuhan Berbasis Dana Murah di Tengah Tekanan Margin
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (21/2/2023). OJK menyatakan bahwa pada 2023 industri perbankan diproyeksikan memiliki prospek yang positif dengan perkiraan pertumbuhan kredit antara10% - 12%. Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan 7% - 9%,/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/02/2023.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencetak laba bersih Rp 13,2 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 3,9% secara tahunan (year-on-year/YoY), meski mengalami penurunan 4,1% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).

Analis Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mencatat, pendapatan bunga bersih tumbuh 5,5% YoY menjadi Rp 25,5 triliun.

Namun, secara QoQ pendapatan ini turun 6,1%, seiring lonjakan beban bunga yang naik 24,4% YoY dan 5% QoQ.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Hadapi Tekanan Margin, Tapi Prospek Tetap Tangguh di 2025

Kenaikan beban bunga ini membuat biaya dana (Cost of Fund/CoF) naik ke 2,38%, sehingga margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) turun tajam ke 4,8%.

Angka ini lebih rendah dari posisi kuartal IV-2024 sebesar 5,27% dan kuartal I-2024 sebesar 5,07%, serta di bawah panduan manajemen di kisaran 5%–5,2%.

Efisiensi Tertekan, Beban Cadangan Meningkat

Tekanan juga datang dari beban operasional yang meningkat 15,7% YoY, sehingga rasio efisiensi (CIR) naik menjadi 40,8%.

Di sisi lain, biaya pencadangan (provision expense) melonjak 8,3% YoY dan 62,6% qoq.

Meski demikian, kualitas aset dinilai masih terjaga. Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat di level 7,21% dan Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,17%.

Baca Juga: Kabar Spin-Off Bank BSI dari BMRI Menyeruak, Kelak BRIS Langsung di Bawah Danantara

Hal ini mendukung Cost of Credit (CoC) tetap terkendali di 0,88%, masih di bawah panduan manajemen 1%–1,2%.

"Kami memperkirakan kualitas aset BMRI tetap solid," tulis Satria dalam risetnya, Selasa (29/4).

Fokus CASA dan Optimalisasi Portofolio

Ke depan, Mandiri akan fokus memperluas dana murah (CASA) melalui penguatan platform digital seperti Livin', Kopra, dan Livin' Merchant, serta mengoptimalkan ekosistem nasabah korporasi.

Perseroan juga lebih berhati-hati dalam ekspansi, dan memilih fokus pada optimalisasi portofolio serta menjaga kualitas aset, seiring dengan proyeksi likuiditas yang membaik.

Baca Juga: Bank Mandiri Perkuat Peran dan Layanan untuk Ekosistem Maritim Nasional

Bahana Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham BMRI dengan target harga Rp 6.700.

Namun, Satria mewanti-wanti bahwa risiko pelemahan makroekonomi dan ketatnya likuiditas yang melebihi ekspektasi bisa menjadi hambatan ke depan.

 

Selanjutnya: OJK Jatuhkan Sanksi kepada 8 Multifinance dan 5 Fintech Lending, Apa Alasannya?

Menarik Dibaca: Pasar Saham dan Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Bilang Orang Rame-Rame Beli Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×