Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa atawa exchange traded fund (ETF ) semakin ramai. Para manajer investasi pun gencar melengkapi produk reksadana dengan jenis reksadana ETF.
Yang terbaru, Selasa (11/12), KISI Asset Management meluncurkan reksadana KISI IDX Value30 ETF. Reksadana tersebut memiliki indeks acuan IDX Value 30. Pada Oktober terdapat dua manajer investasi yang juga meluncurkan produk ETF. Pertama, Avrist Asset Management meluncurkan ETF Fixed Income Bond I. Kedua, Aurora Asset Management juga meluncurkan reksadana Aurora ETF FTSE.
Baca Juga: Kisi Asset Management gunakan IDX Value 30 pada produk reksadana ETF perdana
Berdasarkan data Infovesta Utama, sejak awal tahun hingga Oktober, pertumbuhan dana kelolaan reksadana ETF tumbuh paling tinggi sebesar Rp 3,43 triliun menjadi Rp Rp 11,59 triliun. Sementara, pertumbuhan dana kelolaan reksadana indeks tumbuh Rp 1,5 triliun dan dana kelolaan reksadana saham justru menurun Rp 8,71 triliun di periode yang sama.
Kepala Riset Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan investor mulai tertarik pada reksadana ETF yang dikelola secara pasif ini sejak reksadana saham konvensional tidak bisa berkinerja mengalahkan indeks harga saham gabungan (IHSG). Otomatis, kinerja reksadana ETF yang cenderung sama seperti indeks acuannya jadi lebih menarik.
Selain itu, reksadana ETF juga memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi di pasar primer. "Jika investor tertarik trading, produk ETF ini ideal dipilih," kata Wawan, Selasa (11/12).
Namun, likudiitas di pasar sekunder memang masih rendah dan butuh peran lebih dari dealer partisipan.
Baca Juga: Aurora Asset Management menawarkan ETF bertema lingkungan
Wawan memproyeksikan ke depan rata-rata reksadana saham masih akan di bawah kinerja IHSG, dengan begitu akan lebih banyak investor yang melirik
Selain itu, dengan terus tumbuhnya basis investor juga mendukung perkembangan reksadana ETF.
"Peminat reksadana ETF akan terus tumbuh, kini MI harus siap memiliki produk ETF dengan beragam indeks acuan untuk memenuhi kebutuhan investor," kata Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News