Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aurora Asset Management menawarkan produk exchange traded fund (ETF) dengan tema investasi ramah lingkungan, sosial dan tata kelola. Rekdasana yang dinamai Indeks Aurora ETF FTSE Indonesia ESG ini memiliki kode XASG, di mana FTSE Russel dipilih sebagai penyedia indeks dan Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai dealer partisipan.
Direktur Utama Aurora AM mengatakan, lewat investasi yang ramah lingkungan hidup, sosial dan tata kelola yang baik atau environmental, social & governance (ESG), dia optimistis mampu menggaet minat investor terutama institusi. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang ramah ESG, pelaku pasar semakin mendorong perusahaan yang tercatat di bursa untuk lebih baik dalam pengelolaan perusahaan.
Dengan memanfaatkan dana Rp 10 juta di pasar perdana, investor bisa melakukan auto diversifikasi pada saham dari puluhan perusaaan yang sudah memenuhi ketentuan ramah ESG.
Baca Juga: ETF saham tembus Rp 10 triliun, IndoPremier Sekuritas 96% pasar diler partisipan
Dirilisnya produk XASG pada Jumat (25/10) ini, juga sejalan dengan visi Aurora AM untuk memasyarakatkan perencanaan keuangan melalui investasi berbasis ETF yang terjangkau. Di sisi lain, dengan membeli XASG di pasar sekunder dengan besaran minimal 1 lot jika seharga Rp 100 per unit, maka minimal pembeliannya adalah Rp 10.000 per unitm sama halnya seperti saham.
"Indikasi return, minimal inline dengan IHSG, ke depan mungkin 10% dengan menimbang kondisi global saat ini dan ke depan, itu sudah cukup baik," jelas Direktur Aurora AM Manuel Pakpahan Jumat (25/10).
Aurora AM menggunakan acuan indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel karena penyedia indeks global independen tersebut sudah cukup dikenal di pasar global. Manuel mengatakan, dengan menggunakan FTSE Russel, harapannya bisa turut mempromosikan pasar Indonesia ke regional.
Baca Juga: BEI menargetkan 76 pencatatan efek baru pada tahun depan
Manuel menjelaskan bahwa hampir 90% anggota indeks FTSE merupakan saham-saham berkapitalisasi besar atau big caps. Sektornya pun beragam mulai dari keuangan, konsumsi, infrastruktur, ditambah lagi saham yang masuk indeks FTSE merupakan saham-saham yang lolos screening ESG menurut FTSE Russel.
Dia juga menegaskan bahwa kinerja indeks FTSE cukup atraktif dan kompetitif. "Ini yang mau kami tanamkan, dengan prinsip ramah lingkungan investor tetap bisa cuan dan mendapat imbal hasil optimal," tandasnya.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyambut positif langkah Aurora AM yang menerbitkan ETF menggunakan tema ESG. Sebagai produk ETF ke 11 tahun ini, Indeks Aurora ETF FTSE Indonesia ESG cukup menarik karena menggunakan indeks FTSE. "Reksadana ini merupakan ETF pertama di Bursa Efek Indonesia yang menggunakan indeks acuan FTSE Indonesia ESG. Jadi kami harapkan, pencatatan ini sejalan dengan sustainable finance roadmap," kata Nyoman.
Baca Juga: Avrist Asset Management menargetkan dana kelolaan ETF Rp 500 miliar di akhir tahun
Nyoman juga mengungkapkan, di sisa 2019 tercatat masih ada enam ETF yang akan terbit. Dengan begitu, harapannya hingga akhir tahun total yang dirilis bisa mencapai 17 ETF, bahkan mungkin untuk lebih.
"Kami lihat temanya, bagaimana kebutuhan para investor bisa terpenuhi sehingga tema sangat penting. Dengan tema, keragaman investasi bisa tersalurkan," kata Nyoman, Jumat (25/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News