kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun pabrik, KLBF sudah serap 70% belanja modal


Senin, 06 November 2017 / 07:00 WIB
Bangun pabrik, KLBF sudah serap 70% belanja modal


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tahun ini berjalan lancar sesuai target. Hingga kuartal III-2017, perusahaan farmasi ini telah menyerap sebagian besar belanja modal atau capital expenditure (capex).

Emiten farmasi ini menyiapkan capex Rp 1,2 triliun di tahun ini. Manajemen KLBF merinci, perusahaan ini telah menggunakan capex sekitar Rp 820 miliar untuk pengembangan pabrik. "Serapannya sudah mencapai 70%," ujar Direktur Utama KLBF Vidjongtius kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Ada tiga pabrik yang tengah dibangun perusahaan. Pabrik-pabrik tersebut berlokasi di Pulogadung, Cikarang dan Cikampek. Pabrik di Pulogadung merupakan pabrik resep untuk injeksi. Lalu, pabrik yang berlokasi di Cikarang dan Cikampek merupakan pabrik produk konsumer.

Vidjongtius menjelaskan, proses pembangunan pabrik masih terus berjalan. Ia menargetkan, pabrik di Cikarang sudah bisa beroperasi secara komersial, mulai pertengahan 2018 mendatang.

Tahun depan, jumlah belanja modal yang disiapkan KLBF tak akan jauh berbeda dari tahun ini. Sumber pendanaanya juga masih mengandalkan kas internal, yang dikombinasikan dengan pinjaman. "Alokasi capex tahun depan masih sama, untuk kelanjutan pembangunan tiga pabrik tersebut," jelas Vidjongtius.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, KLBF membukukan total penjualan Rp 15,09 triliun. Jumlah ini tumbuh 4,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 14,38 triliun.

Kontribusi penjualan terbesar datang dari penjualan di domestik, yaitu Rp 14,26 triliun, atau setara 94,49% dari total penjualan. Dari penjualan domestik itu, bisnis distribusi dan logistik menyumbang pendapatan terbesar, yakni Rp 4,39 triliun.

Bisnis nutrisi masih memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi di antara bisnis lainnya. Pendapatan segmen ini naik 7,73% menjadi Rp 4,28 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor KLBF baru mencapai Rp 830,87 miliar.

Laba bersih KLBF masih sejalan dengan pertumbuhan pendapatannya. Hingga September lalu, laba bersih KLBF hanya mencapai Rp 1,78 triliun, atau naik sekitar 4,51% dibandingkan keuntungan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,70 triliun.

Hal ini terjadi karena beban pokok penjualan KLBF juga meningkat menjadi sebesar Rp 7,72 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 7,32 triliun. Lalu, beban bunga dan keuangan serta beban administrasi juga turut meningkat.

Pada Jumat (3/11), saham KLBF naik 1,26% menjadi Rp 1.610 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×