Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) saat ini mengandalkan kinerja anak usahanya, yakni PT Bakrie Tosanjaya (BTJ). Sejumlah strategi pun dilakukan demi mengerek kinerja BTJ. Salah satunya, BTJ menjalin kerjasama dengan KG Tech. Perusahaan ini merupakan perusahaan otomotif asal Korea Selatan yang juga merupakan anak usaha Koorindo Group.
"Sebenarnya, kerjasama itu berupa akuisisi kami atas pabrik KG Tech di Balaraja. Nilai akuisisinya US$ 10 juta," tukas Wikarta Soekotjo, Director & Chief Financial Officer (CFO) BJT, seusai kegiatan RUPS BNBR, Rabu (12/6).
Lebih jauh Wikarta menjelaskan, pabrik tersebut merupakan pabrik pengolahan besi cor yang nantinya digunakan untuk pembuatan komponen mobil. Selain dari sisi langkah ekspansif BJT, akuisisi tersebut juga diambil lantaran KG Tech menilai produksi pabriknya di Balaraja itu kurang optimal.
Tapi, manajemen BJT optimistis produksi pabrik tersebut bakal moncer setelah berada di bawah tangan BJT. Optimisme itu ditunjukan dengan target produksi BJT yang lebih besar untuk tahun ini, sebesar 40.000 ton besi cor atau senilai Rp 800 miliar.
Target pendapatan tersebut lebih besar 11,28% dibanding realisasi pendapatan 2012 lalu. Adapun kapasitas produksi BJT selama ini sebanyak 35.000 ton. Bahkan, tahun lalu BJT overloaded, produksinya mencapai 38.000 ton.
Nah, melihat kapasitas produksi pabrik eks - KG Tech dan pertumbuhan industri otomotif didalam negeri sendiri, manajemen semakin optimsitis kapasitas produksi BJT bisa meningkat 50% mulai 2014 mendatang. BJT juga yakin jika kenaikan harga bahan bakar minyak jadi direalisasikan, maka hal itu tidak mempengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan.
Menurutnya, dampak dari kenaikan BBM sudah pasti ada. Tapi berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, efeknya cuma terasa kurang dari setahun. "Jadi kami tetap yakin kinerja kami bagus, dan 100% pendapatan kami nantinya untuk BNBR," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News