kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie & Brothers (BNBR) bukukan laba Rp 349 miliar, ini penjelasan Anindya Bakrie


Minggu, 03 November 2019 / 15:04 WIB
Bakrie & Brothers (BNBR) bukukan laba Rp 349 miliar, ini penjelasan Anindya Bakrie


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 349,49 miliar, sementara kuartal III tahun 2018 lalu perseroan masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,22 triliun.

Pendapatan (revenue) perseroan juga tumbuh 6,16% menjadi Rp 2,47 triliun.

Baca Juga: Laba anjlok 63%, ini penjelasan managemen Bumi Resources (BUMI)

Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie  mengatakan, kerja keras yang dilakukan beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil nyata.

"Kami dapat menjaga konsistensi kinerja positif yang berhasil kami catatkan sejak semester pertama lalu. Pada kuartal ketiga ini, BNBR kembali mencetak laba dan ini sangat menggembirakan bagi para pemangku kepentingan, terutama investor,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id,  Minggu (3/11).

Dalam Laporan Keuangan yang dirilis hari Rabu (30/10), indikator finansial BNBR memperlihatkan capaian yang lebih baik jika dibanding kuartal III tahun lalu.

Selain berhasil meraup laba bersih (net profit) Rp 349,49 miliar, perseroan pada periode ini juga berhasil menghimpun pendapatan yang lebih besar yakni Rp 2,47 triliun, naik sebesar 6,16% dibanding perolehan revenue di periode yang sama 2018 lalu yang hanya mencapai Rp 2,32 triliun.

“Peningkatan perolehan laba perseroan pada kuartal III dan semester pertama  tahun ini adalah catatan yang bagus.  Sebab, tahun lalu perseroan masih mencatat rugi Rp.1,2 triliun lebih,” ujar Anindya Bakrie. 

Baca Juga: Volume Penjualan Naik, Pendapatan dan Laba Bersih Bumi Resources (BUMI) Anjlok

Lebih jauh ia menjelaskan, sejumlah faktor juga mengangkat semangat perusahaan sejak beberapa bulan terakhir, yaitu kinerja anak perusahaan yang makin baik dan memberikan kontribusi positif.

“Sejak akhir Desember 2018 hingga pertengahan 2019, beberapa unit usaha menampilkan performa lebih bagus dibanding waktu-waktu sebelumnya,” katanya.

Buah Restrukturisasi

Seperti diketahui, sejak beberapa tahun belakangan ini BNBR konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan, utamanya dengan merestrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usaha.

“Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat. Tahun lalu, kita juga melakukan konversi sebagian utang menjadi saham dan ini turut meringankan beban secara cukup signifikan,” papar Anin.

Baca Juga: Terkendala Lahan, BNBR Minta Proyek Pipa di Kalimantan Jadi Proyek Strategis Nasional

Tercatat dalam Laporan Keuangan, beban utang dan bunga perseroan berkurang dari Rp 344,63 miliar pada kuartal III 2018 menjadi tinggal Rp129,12\ miliar pada periode yang sama tahun ini.

“Inilah salah satu bukti dan buah keberhasilan restrukturisasi keuangan Perseroan beberapa tahun terakhir,” kata Anindya lagi.
 
Pengembangan bisnis anak perusahaan

Dari sisi finansial, pada kuartal III 2019 ini, PT Bakrie Pipe Industries (BPI), unit usaha perseroan yang memproduksi pipa baja, mampu mencatatkan revenue sebesar Rp 1,29 triliun, meningkat 8,7% dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 1,19 trili

Ini terjadi karena adanya sejumlah proyek berkesinambungan bersifat multi-years serta sejumlah proyek baru di sektor oil & gas maupun di luar oil & gas.

Baca Juga: Swasta Tidak Tertarik Bangun Jaringan Gas

BPI saat ini mendapatkan sejumlah proyek oil & gas baru, antara lain pengadaan pipa untuk Saka Energi di wilayah Jawa Timur dan proyek Pembangkit Jawa I (IPP Jawa I).

Kedua proyek ini semakin memperkuat proyek multi-years pengadaan pipa untuk bisnis Pertamina di sektor downstream (hilir) yang sudah bergulir sejak akhir 2017 dan tuntas pada semester I 2019 lalu.

Sementara itu, di sektor non oil & gas, tahun ini BPI kembali berhasil memenangkan tender proyek PLN untuk pengadaan tiang listrik.

“Proyek pengadaan tiang listrik senilai Rp 400 miliar ini didapatkan kembali oleh perusahaan selama dua tahun berturut-turut. Ini capaian menggembirakan. Semua disokong penjualan para distributor BPI yang tersebar di seluruh Indonesia, selain adanya faktor cost reduction berupa efisiensi bahan baku di dalam proses produksi pipa baja,” kata Anindya Bakrie.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×