Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Tukar guling saham yang melibatkan Vallar Plc dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditargetkan tuntas Senin (28/2) waktu London.
Vallar telah menerbitkan prospektus mengenai pelaksanaan pertukaran saham dengan BUMI dan BRAU ke London Stock Exchange (LSE). "Vallar Plc telah mengeluarkan pengumuman ke pemegang sahamnya pada 24 Februari 2011 waktu London," ujar Andrew C Beckham, Direktur Keuangan BUMI, seperti dikutip dalam pernyataan ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (25/2).
Transaksi senilai total US$ 3 miliar tersebut berpangkal pada kesepakatan yang diteken November 2010. Dalam perjanjian itu, Vallar yang merupakan perusahaan investasi milik Rothschild, keluarga pengusaha ternama asal Inggris, mengakuisisi 25% saham BUMI dari dua pemegang sahamnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) serta Long Haul Holdings Ltd. Kedua perusahaan itu dikendalikan oleh Grup Bakrie.
Dalam transaksi tukar guling itu, Vallar menghargai saham BUMI
Rp 2.500 per saham. Menurut penjelasan Vallar ke bursa London, saham BUMI akan diakuisisi oleh anak perusahaannya yang bernama UK Subco.
Sebagai imbalan atas pelepasan saham BUMI, grup Bakrie mengantongi 90,1 juta saham Vallar seharga £ 10 per saham. Itu berarti, Grup Bakrie menguasai 43% saham Vallar, sekaligus menjadi pemegang saham pengendali. Itu sebabnya, Vallar akan berganti nama menjadi Bumi Plc.
Memperbaiki reputasi
Selama proses transfer BUMI ke UK Subco berlangsung pada akhir pekan ini hingga Senin (28/1) WIB, saham perusahaan tambang batubara itu tidak akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Kepemilikan Grup Bakrie atas saham Vallar bakal membesar pada awal April mendatang. Mengutip penjelasan Vallar ke bursa London, Long Haul yang dikendalikan Grup Bakrie akan membeli 24,5 juta saham Vallar dari PT Bukit Mutiara (Buma).
Seperti diketahui, Buma yang dikendalikan oleh Recapital Advisors, meneken perjanjian jual beli saham dengan Vallar di saat bersamaan dengan kesepakatan BUMI-Vallar. Dalam perjanjian antara Buma dan Vallar, Buma akan melepas 75% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dengan harga Rp 540 per saham ke Vallar. Sebagai imbalannya, Buma mendapatkan dana tunai Rp 6,596 triliun dan 52,3 juta unit saham baru Vallar seharga £ 10 per saham.
Dalam keterbukaan Vallar ke bursa London, transaksi dengan Buma ditargetkan selesai pada 8 April 2011 mendatang. Setelah transaksi tersebut tuntas, Buma hanya akan memegang 27,8 juta saham Vallar. Sebanyak 24,5 juta saham Vallar yang lain akan diserahkan ke Long Haul.
Analis AM Capital Janson Nasrial menilai, kehadiran Vallar bisa memperbaiki reputasi BUMI di mata investor. Alasan Janson, Vallar akan memperbaiki kebijakan korporasi sekaligus likuiditas BUMI. "BUMI tidak lagi bebas memutar retained earning untuk investasi yang macam-macam karena ada Vallar," kata dia.
Vallar yang memiliki akses ke berbagai sumber dana global akan membantu BUMI melunasi utang. BUMI menjadwalkan pelunasan utang senilai US$ 1 miliar di tahun ini. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava pernah menyatakan, dari total US$ 1 miliar utang yang akan dilunasi, US$ 600 juta merupakan utang ke China Investment Corp (CIC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News