Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) telah mengumumkan rencana pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 kepada para pemegang sahamnya. Manajemen telah mengusulkan dividen final yang akan dibagian sebesar Rp 308 per saham.
Rencananya pembagian dividen ini akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Mei 2025 mendatang.
Sebenarnya, ASII juga telah memberikan dividen interim sebesar Rp 98 per saham pada Oktober 2024 lalu. Alhasil, total dividen yang diusulkan untuk tahun buku 2024 menjadi Rp 408 per saham.
ABaca Juga: Cermati Proyeksi Kinerja dan Rekomendasi Saham ASII Sepanjang 2025
Liza Camelia Suryanata, Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebut, kondisi pasar saham yang lesu saat ini dapat memberikan tantangan bagi ASII, terutama dalam pengelolaan portofolio investasinya. Belum lagi, kurs rupiah masih terus melemah sehingga jadi pemberat bagi kelangsungan usaha emiten tersebut.
Walau begitu, sebagai perusahaan dengan diversifikasi bisnis yang luas, ASII memiliki fleksibilitas dalam mengelola risiko investasi. Lini bisnis mencakup sektor otomotif, alat berat, jasa keuangan hingga infrastruktur
"Jika volatilitas pasar terus berlanjut, ASII dapat mencari sumber pendanaan alternatif di luar pasar saham, seperti penerbitan obligasi atau pinjaman bank untuk mendukung ekspansi bisnisnya," ujar dia Kamis (13/3).
Baca Juga: Menakar Prospek Astra International (ASII) di Tengah Sejumlah Tantangan pada 2025
Liza menganggap kinerja keuangan ASII masih bisa tumbuh lebih baik pada 2025 bila dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dengan catatan adanya perbaikan daya beli masyarakat, pertumbuhan di sektor otomotif, dan stabilisasi harga komoditas. Justru, dengan portofolio investasi ASII yang kuat di berbagai sektor dapat menjadi faktor pendukung kinerja yang lebih stabil dibandingkan emiten investasi lainnya.
"Namun, sentimen negatif seperti ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi suku bunga tetap menjadi risiko yang perlu diperhatikan," imbuh dia.
Menurutnya, jika pasar membaik dan sektor otomotif serta komoditas kembali menguat, maka harga saham ASII berpotensi mengalami pemulihan, sekaligus mencerminkan fundamental bisnisnya yang tetap solid.
Liza pun merekomendasikan trading buy saham ASII dengan target harga di level Rp 5.200 per saham.
Selanjutnya: Permintaan AMDK Meningkat saat Ramadan, CLEO Genjot Penjualan
Menarik Dibaca: Asam Urat Bisa Menyerang Pergelangan Tangan, Jangan Anggap Remeh Gejalanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News