kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Sejumlah Emiten Ini Bakal Bagi-Bagi Dividen, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 13 Maret 2025 / 20:53 WIB
Sejumlah Emiten Ini Bakal Bagi-Bagi Dividen, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Sejumlah emiten berkapitalisasi besar bersiap membagikan dividen dari laba bersih tahun 2024 kepada para pemegang sahamnya.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berkapitalisasi besar bersiap membagikan dividen dari laba bersih tahun 2024 kepada para pemegang sahamnya. Analis pun memperkirakan emiten-emiten pembagi dividen ini memiliki prospek yang menjanjikan di tengah kondisi pasar saham yang masih lesu.

Salah satu emiten yang bakal membagikan dividen dalam waktu dekat adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Manajemen BBCA memutuskan untuk membagikan dividen final untuk tahun buku 2024 senilai Rp 250 per saham. 

Secara total, dividen yang dibagikan BBCA untuk tahun 2024 mencapai Rp 37 triliun. Angka ini sudah memperhitungkan dividen interim bank swasta terbesar di Indonesia tersebut yang dibagikan pada Desember 2024 senilai Rp 50 per saham.

Selain itu, ada PT Astra International Tbk (ASII) yang mengusulkan dividen final sebesar Rp 308 per saham untuk tahun buku 2024. Pembagian dividen ini akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Mei 2025 mendatang.

Baca Juga: Yield Kecil, Dividen BBCA Kurang Menarik

Sebelumnya, ASII telah memberikan dividen interim sebesar Rp 98 per saham pada Oktober 2024 lalu. Dengan begitu, total dividen yang diusulkan untuk tahun buku 2024 menjadi Rp 408 per saham.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengusulkan untuk memberikan dividen sebanyak Rp 1,12 triliun dari laba bersih tahun 2024. Nantinya, setiap pemegang saham EXCL akan memperoleh dividen senilai Rp 87,5 per saham. Kepastian pembagian dividen ini akan terungkap dalam RUPST yang digelar 25 Maret 2025 nanti.

Ada pula PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang memberi kisi-kisi akan mempertahankan rasio dividen sekitar 60% seperti yang terjadi dalam lima tahun terakhir. Jika diasumsikan BMRI akan membagikan dividen dengan besaran rasio yang sama pada tahun ini, maka kemungkinan dividen yang bakal dibagikan yakni senilai Rp 33,46 triliun. 

Angka ini menghitung 60% dari laba yang diperoleh bank tersebut pada 2024 yakni Rp 55,78 triliun.

Analis sekaligus Direktur PT Rumah Para Pedagang Siswoyo Adi Joe mengatakan, emiten-emiten yang telah mengumumkan akan membagikan dividen pada dasarnya memiliki fundamental yang solid. Mereka terbukti tetap bisa meraih keuntungan ketika pasar saham sempat mengalami gejolak.

“Emiten-emiten seperti BBCA, BMRI, ASII selalu bisa meraih profit, bahkan ketika pandemi lalu, sehingga mereka terus konsisten membagikan dividen,” kata dia, Kamis (13/3).

Menurut Kiswoyo, saham-saham pembagi dividen ini memiliki prospek yang menarik bagi para investor secara jangka panjang. Hanya memang, untuk tahun ini emiten-emiten berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, ASII, hingga EXCL akan menghadapi tantangan yang cukup berat seiring ketidakpastian ekonomi dan sentimen-sentimen negatif di industrinya masing-masing.

Dari sisi pendapatan, kinerja emiten-emiten pembagi dividen tetap memiliki peluang untuk tumbuh positif. Tinggal dari sisi laba bersih yang kemungkinan berisiko mengalami perlambatan atau cenderung stagnan.

“Untuk net profit, kemungkinan tetap bisa diraih atau hampir mustahil merugi. Tinggal angkanya ini bisa saja naik, sideways, atau turun,” ujar Kiswoyo.

Kiswoyo sendiri merekomendasikan beli saham BBCA dan ASII dengan target harga hingga akhir tahun masing-masing di level Rp 11.000 per saham dan Rp 6.000 per saham. Para investor lama maupun investor baru tetap bisa mengoleksi saham-saham pembagi dividen ini dengan cara akumulasi pembelian.

Baca Juga: Sejumlah Saham Blue Chip Sektor Bank Akan Bayar Dividen, Mana yang Layak Beli?

Sementara itu, Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menyoroti saham ASII yang berisiko terdampak oleh volatilitas pasar saham Indonesia. Walau begitu, sebagai perusahaan dengan diversifikasi bisnis yang luas, baik di sektor otomotif, alat berat, jasa keuangan, dan infrastruktur, ASII dinilai memiliki fleksibilitas dalam mengelola risiko investasi.

“Jika volatilitas pasar terus berlanjut, ASII dapat mencari sumber pendanaan alternatif di luar pasar saham, seperti penerbitan obligasi atau pinjaman bank untuk mendukung ekspansi bisnisnya,” tutur dia, Kamis (13/3).

Liza pun merekomendasikan trading buy saham ASII dengan target harga Rp 5.200 per saham.

Selanjutnya: PHK Tinggi Sejak Awal Tahun, Bakal Berdampak pada Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Menarik Dibaca: 4 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Baik buat Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×