kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal rights issue, Pigijo (PGJO) memperoleh restu pemegang saham


Rabu, 05 Agustus 2020 / 15:25 WIB
Bakal rights issue, Pigijo (PGJO) memperoleh restu pemegang saham
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) alias Pigijo di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1). RUPSLB Pigijo (PGJO) menyetujui rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Keputusan ini diambil melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Rabu (5/8).

"Mayoritas pemegang saham menyetujui rencana rights issue ini," kata Direktur Utama Tourindo Guide Indonesia (Pigijo), Adi Putra Widjaja saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Emiten yang bergerak di bidang usaha penyedia jasa digital travel marketplace ini akan menerbitkan 1 miliar saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga penawaran dan tanggal periode pelaksanaannya bakal ditetapkan kemudian.

Baca Juga: Tourindo Guide Indonesia (PGJO) berencana rights issue 1miliar saham

Adi menyampaikan, sejauh ini, Pigijo belum memiliki pembeli siaga dalam aksi korporasi rights issue PGJO. "Namun, berdasarkan diskusi dengan beberapa pemegang saham sat ini, secara verbal mereka menunjukkan dukungannya terhadap rencana rights issue ini," tutur Adi.

Pigijo akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memenuhi kebutuhan usaha dan ekspansi usaha, baik dalam bentuk belanja modal ataupun modal kerja. Salah satu rencana penggunaan dana rights issue adalah untuk membiayai kebutuhan operasional Pigijo khususnya selama pandemi Covid-19 ini.

Selain itu, Pigijo juga akan menggarap bisnis baru terkait learning management system (LMS), e-commerce, dan lain-lain sehingga membutuhkan pembiayaan. Pigijo berharap, sebagian kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi dari dana hasil rights issue ini.

Baca Juga: Begini strategi Tourindo Guide Indonesia (PGJO) menghadapi pandemi virus corona

Pasalnya, menurut Adi, ketika hampir seluruh sektor pariwisata mengalami keterpurukan saat ini, Pigijo tidak bisa hanya mengandalkan arus kas dari hasil penjualan semata. "Capital injection baik equity maupun debt mutlak dibutuhkan untuk menjaga going concern Pigijo ke depannya," ungkap dia.

Sebagai informasi, PGJO tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 8 Januari 2020. Perusahaan ini menawarkan 150 juta saham dengan harga initial public offering (IPO) Rp 80 per saham. Alhasil, Pigijo meraup dana segar Rp 12 miliar.

PGJO merupakan emiten pertama yang tercatat di Papan Akselerasi BEI. Sebagai pengingat, Papan Akselerasi dibuat untuk membantu perusahaan dengan aset kecil dan aset menengah agar lebih mudah mendapatkan pendanaan di pasar modal.

Berdasarkan POJK 53, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.

Baca Juga: Ini fokus Tourindo Guide Indonesia (PGJO) pada semester II 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×