Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Seluruh NDC Moratelindo terhubung dengan ratusan PoP dan High Rise Building serta seluruh jaringan Moratelindo. Di tahun yang sama, Moratelindo juga mengembangkan jaringan internasional kabel serat optik bawah laut B3JS (Jakarta-Bangka-Bintan-Batam-Singapura) sebagai proyek ketiga (kabel laut) untuk lingkup internasional, sehingga jaringan kabel serat optik
yang telah berhasil dibangun hingga tahun 2012 mencapai sepanjang 7.620 km.
Di tahun 2014, Moratelindo memperkuat jaringannya melalui infrastruktur Metro-E yang dibangun di 21 kota, sehingga total jaringan yang dimiliki di tahun 2014 mencapai sepanjang 9.681 km. Pada tahun 2015 Moratelindo memutuskan untuk ekspansi pada Fiber To The X (FTTX) untuk pasar korporasi. Setahun kemudian, Moratelindo merambah pasar ritel FTTX melalui brand oxygen.id.
Selain itu, Pemerintah Indonesia mempercayakan Moratelindo untuk menjalankan proyek strategis nasional infrastruktur prioritas Pemerintah Pusat dengan menunjuk Perseroan sebagai pemenang tender Proyek Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur pada 2016.
Baca Juga: Menengok Kinerja Keuangan dan Valuasi Harga Saham IPO Moratelindo (MORA)
Proyek Palapa Ring merupakan proyek antara Pemerintah Pusat dengan anak perusahaan Moratelindo yaitu PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia yang bertujuan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia.
Proyek Palapa Ring mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru. Jaringan tersebut akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia dan terintegrasi dengan jaringan yang telah dimiliki oleh penyelengara telekomunikasi. Proyek Palapa Ring Paket Barat telah beroperasi sejak Maret 2018, sedangkan Palapa Ring Paket Timur beroperasi sejak Agustus 2019.
Moratelindo melalui KSO BPS-MORATELINDO yang merupakan joint operation dibentuk pada tanggal 6 Desember 2019 antara Moratelindo dengan PT Bhumi Pandanaran Sejahtera (Perseroda) (BPS) berdasarkan hasil seleksi mitra kerja sama operasi Proyek Kerjasama Penyediaan Pelayanan Publik Prasarana Pasif Telekomunikasi yang diselenggarakan oleh BPS, berhasil kembali memperoleh kepercayaan Pemerintah Kota Semarang untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan, pengoperasian, pengusahaan dan penyediaan pelayanan infrastruktur pasif telekomunikasi di wilayah Kota Semarang.
Baca Juga: IPO, Moratelindo Buka Harga Penawaran Rp 368 - Rp 396 Per Saham
Kerja sama penyediaan pelayanan publik prasarana pasif telekomunikasi kota Semarang merupakan proyek pembangunan pengoperasian, pengusahaan dan penyediaan U-ditch (saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf “U”) dan/atau Makroduct (saluran pipa High-Density Polyethylene/HDPE) bersama yang digunakan untuk penempatan kabel serat optik oleh para operator telekomunikasi.
Sehingga tidak terdapat lagi kabel-kabel serat optik udara melalui tiang-tiang dan menara telekomunikasi selular yang akan digunakan oleh operator telekomunikasi, serta fasilitas dan perangkat pendukungnya.
Melalui proyek ini, KSO BPSMORATELINDO akan melaksanakan pembangunan pekerjaan ducting bersama dan menara telekomunikasi selular dengan perkiraan sepanjang 506.064-meter U-ditch dan/atau Makroduct di ruas jalan milik Pemerintah Kota Semarang yang diawali pada ruas-ruas jalan prioritas di kota Semarang yakni Jalan MT Haryono, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Bunderan Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan
Pemuda.
Baca Juga: Emisi Obligasi Korporasi Bakal Makin Semarak, Kian Menarik untuk Investasi
Pola kerja sama Pemerintah Kota Semarang dan KSO BPS-MORATELINDO didasarkan pada Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga (KSDPK) dalam hal penyediaan Pelayanan Publik, dengan periode kerja sama selama 20 tahun terhitung sejak tanggal operasional komersial.
Sebagai bentuk pengembalian investasi, KSO BPS-MORATELINDO akan menyewakan Aset Proyek ke operator-operator telekomunikasi selama 20 tahun setelah Tanggal Operasi Komersial. Di tahun 2021 Moratelindo terus melakukan ekspansi dengan mengembangkan Fiber To The Home (FTTH) ke kota-kota baru seperti Jambi, Bandung, Semarang serta melanjutkan pengembangan FTTX ke kota Kupang dan Labuan Bajo.
Moratelindo terus melakukan perluasan daerah Oxygen Home atau internet rumah, di mana FTTH dn akhir tahun 2021 telah mencapai 413.025 home pass dan 111.968 total pelanggan. Per 31 Desember 2021 solusi FTTX Perseroan menyediakan koneksi ke sekitar 216 gedung dan 6.700 koneksi ke entitas swasta dan pemerintah (yang bukan merupakan penyelenggara telekomunikasi).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News