kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bakal Gelar Rights Issue Tahun Ini, Begini Rekomendasi Saham BRIS dan BBTN


Jumat, 10 Juni 2022 / 07:15 WIB
Bakal Gelar Rights Issue Tahun Ini, Begini Rekomendasi Saham BRIS dan BBTN


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bank kelas menengah akan yang terkait dengan pemerintah akan melakukan penambahan modal lewat mekanisme rights issue. Dana yang diincar dari aksi korporasi tersebut cukup besar. Analis memperkirakan prospek kinerja dan bank akan semakin baik karena tambahan modal tersebut membuat ruang ekspansi mereka semakin besar. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menggelar rights issue pada semester II mendatang. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui Penanaman Modal Negara (PMN) ke bank spesialis segmen properti ini sebesar Rp 2,98 triliun. 

Pemerintah tercatat memiliki 60% saham BBTN. Dengan porsi saham publik 40%, bank ini berpotensi meraup dana segar Rp 4,96 triliun.  Sementara Kementerian BUMN sebelumnya menargetkan rights issue BRIS sebesar Rp 5 triliun. 

Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra menegaskan, angka Rp 2,98 triliun itu merupakan nilai PMN yang akan didapat BTN. Sementara untuk target rights issue-nya, ia belum membeberkannya. “PMN sebesar Rp 2,98 triliun,” ujarnya pada Kontan.co.id, Rabu (8/6).

Baca Juga: Mengukur Prospek Saham Emiten Konstruksi, Seberapa Menarik untuk Dikoleksi?

Sementara Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, penambahan modal sangat dibutuhkan BTN karena bank tersebut memiliki Capital Adequacy Ratio (CAR) paling kecil diantara bank BUKU IV. Dengan PMN Rp 2,98 triliun, pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, CAR BTN akan ditingkatkan ke level 19%.

Pada perdagangan perdagangan Kamis (9/6), saham BRIS ditutup koreksi 0,3% ke level Rp 1.455. Sepanjang tahun ini, saham bank syariah ini masih 18,3%. Sementara saham BBTN ditutup stabil di level Rp 1.625. Secara year to date (ytd), saham bank pelat merah ini telah turun 6,1%. 

Direktur Riset dan Investasi PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, tambahan modal itu akan berdampak positif ke kinerja Bank BTN ke depan. Perseroan akan leluasa melakukan ekspansi, khususnya meningkatkan pembiayaan rumah ke segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan milenial.

"Rights issue yang dilakukan BBTN ini sudah tetap karena saat ini permdoalannya paling kecil dari antar bank BUMN lain. Apalagi BBTN sebagai salah satu Bank BUMN yang memang mengkhususkan diri untuk berada di sektor perumahan," jelas Nico pada Konta.co.id, Kamis (9/6).

"Penambahan modal ini akan mendorong kinerja BBTN menjadi lebih baik di masa yang akan datang," lanjutnya.

Baca Juga: Indofood (INDF) Masih Direkomendasikan Beli Meski Menghadapi Kenaikan Bahan Baku

Penambahan modal PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI juga menurutnya juga akan berdampak positif ke kinerjanya ke depan. Pasalnya, pasar syariah di Indonesia masih besar sehingga bank berkode saham BRIS ini membutuhkan modal untuk mempercepat penetrasi pasar. 

Untuk BRIS, Nico merekomendasikan harganya dengan target harga Rp 2.000. Sedangkan target harga BBTN Rp 2,209.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gupta juga melihat rights issue tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja ke dua bank. Tambahan modal yang begitu besar akan meningkatkan kekuatan mereka dalam melakukan ekspansi bisnis pembiayaan. 

 

Menurutnya, potensi pasar yang bisa digarap kedua bank sangat besar. Bank BTN yang fokus di sektor perumahan memiliki potensi pasar karena backlog perumahan di Tanah Air masih sangat besar. Demikian juga dengan BSI, potensi pasar syariah yang bisa digarap masih sangat besar. 

Sehingga Nafan memandang, tambahan modal akan signifikan mendongkrak kinerja keduanya ke depan. Seiring dengan pertumbuhan kinerjanya, investor akan semakin memberikan ekspektasi besar terhadap saham BBTN dan BRIS.

"Selama tujuan tambahan modal untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas cakupan ekspansi emiten, saya pikir akan memberikan benefit bagi investor ke depan.  BRIS dan BBTN akan jadi saham yang semakin dicermati pelaku pasar " kata Nafan.

Secara teknikal, Nafan mengatakan saham saat ini BBTN berada dalam major sideways area dengan target support di level 1.550 dan resisten pada 1.930. Sementara BRIS masih dalam fase konsolidasi dengan target harga Rp 1.580.

"BBTN masih memiliki gap yang lebar antara support dan resisten-nya. Sehingga masih ada potensi dapat harga murah sebelum harga rights issue ditetapkan," kata dia.

"Kalau BRIS sudah konsolidasi tetapi belum bullish konsolidasi. Secara teknikal, jika sudah konsolidasi maka pelaku pasar sudah mempertimbangkan melakukan akumalasi beli," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×