Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Menurutnya, potensi pasar yang bisa digarap kedua bank sangat besar. Bank BTN yang fokus di sektor perumahan memiliki potensi pasar karena backlog perumahan di Tanah Air masih sangat besar. Demikian juga dengan BSI, potensi pasar syariah yang bisa digarap masih sangat besar.
Sehingga Nafan memandang, tambahan modal akan signifikan mendongkrak kinerja keduanya ke depan. Seiring dengan pertumbuhan kinerjanya, investor akan semakin memberikan ekspektasi besar terhadap saham BBTN dan BRIS.
"Selama tujuan tambahan modal untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas cakupan ekspansi emiten, saya pikir akan memberikan benefit bagi investor ke depan. BRIS dan BBTN akan jadi saham yang semakin dicermati pelaku pasar " kata Nafan.
Secara teknikal, Nafan mengatakan saham saat ini BBTN berada dalam major sideways area dengan target support di level 1.550 dan resisten pada 1.930. Sementara BRIS masih dalam fase konsolidasi dengan target harga Rp 1.580.
"BBTN masih memiliki gap yang lebar antara support dan resisten-nya. Sehingga masih ada potensi dapat harga murah sebelum harga rights issue ditetapkan," kata dia.
"Kalau BRIS sudah konsolidasi tetapi belum bullish konsolidasi. Secara teknikal, jika sudah konsolidasi maka pelaku pasar sudah mempertimbangkan melakukan akumalasi beli," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News