kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagi Dividen Terbesar, Begini Prospek Saham Surya Esa Perkasa (ESSA)


Jumat, 17 Maret 2023 / 10:45 WIB
Bagi Dividen Terbesar, Begini Prospek Saham Surya Esa Perkasa (ESSA)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar baik datang bagi pemegang saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Emiten produsen amoniak ini memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 775,2 miliar atau Rp 45 per saham. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan Rabu (15/3).

Asal tahu, jumlah ini merupakan dividen tertinggi yang pernah dibagikan oleh ESSA. Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey memandang positif pembagian dividen yang dilakukan oleh ESSA.

Ini mengingat pembagian dividen yang dilakukan ESSA menjadi yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan, serta menawarkan potensi imbal hasil (yield) yang cukup tinggi.

Berdasarkan penutupan perdagangan per Kamis (16/3) di harga Rp 965, maka estimasi yield dividend ESSA sebesar 4,66%.

Baca Juga: ESSA Bagikan Dividen Tertinggi Sepanjang Sejarah Surya Esa, Ini Besarannya

“Jika dibandingkan dengan pembagian dividen tahun lalu.. yang yield-nya hanya kurang dari 1%. Menurut saya ini menjadi daya tarik bagi masyarakat/ritel  atau dividen hunter,” kata Andhika kepada Kontan.co.id, Kamis (16/3).  

Hanya saja, menurut Andhika pembagian dividen ini hanya euforia sesaat dan berefek jangka pendek. Sebab, kinerja ESSA cukup bergantung pada harga komoditas, khususnya gas, dimana tahun ini harga komoditas diproyeksi melandai seiring dengan kondisi pasar yang masih belum kondusif.

Sehingga, Andhika menilai kinerja ESSA akan cenderung terkoreksi tahun ini, yang disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang diperkirakan menurun.

Kedua, pada Maret ini ESSA akan melakukan pemeliharaan (maintenance) untuk mesin pabrik amoniak. Ini berdampak pada menurunnya kinerja ESSA, khususnya di kuartal pertama 2023

Menurunnya kinerja ESSA disinyalir berdampak pada penurunan dividen yang akan dibagikan ESSA ke depan. Namun, untuk memproyeksi besaran dividen ESSA tahun depan, investor harus melihat dari sisi besaran laba yang dicadangkan terlebih dahulu.

 

“Tetapi kami melihat ini akan berpengaruh terhadap dividen di masa mendatang. Ditambah, ESSA juga sedang dalam tahap pembangunan Carbon Capture, Utilizaton and Storage (CCUS) untuk menangkap karbon yang mana menghabiskan capex US$ 100 juta sampai US$ 200 juta,” sambung Andhika.

Asal tahu, tahun lalu ESSA melaporkan pendapatan tertingginya sepanjang sejarah perusahaan berdiri.  ESSA mengempit pendapatan sebesar US$ 731 juta, naik 141% secara year-on-year (YoY) dan mencatatkan EBITDA sebesar US$ 354 juta, naik 161% YoY.

Dari sisi bottomline, ESSA membukukan laba bersih senilai US$ 139 juta, melesat 894% dari laba bersih di periode akhir 2021 yang hanya US$ 14 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×