Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mencatatkan pendapatan sebesar US$ 731 juta sepanjang tahun 2022. Jumlah ini melesat 141% dari realisasi pendapatan di tahun 2021 yang hanya US$ 303 juta.
Realisasi sekaligus merupakan rekor pendapatan tertinggi dalam sejarah perusahaan.
ESSA mencatatkan EBITDA sebesar US$ 354 juta, naik 161% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari sebelumnya hanya US$ 135 juta di tahun 2021.
Dari sisi bottomline, emiten yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui Kilang LPG dan Pabrik Amoniak ini membukukan laba bersih senilai US$ 139 juta, melesat 894% dari laba bersih di periode akhir 2021 yang hanya US$ 14 juta.
Baca Juga: Garibaldi Thohir Ambil Bagian dalam Private Placement Surya Esa Perkasa (ESSA)
Chander Vinod Laroya, Presiden Direktur ESSA mengatakan, rekor pendapatan ini sejalan dengan operasional yang baik dan kondisi pasar yang menguntungkan pada Tahun 2022. Pasar komoditas global tetap meningkat dengan situasi geopolitik yang mendorong kenaikan harga.
Eropa menyaksikan rekor lonjakan harga gas alam yang memaksa industri untuk mengurangi kapasitas mereka. Harga realisasi amoniak ESSA melonjak 91% YoY menjadi US$ 887 per metrik ton (MT), sementara produksi amoniak juga meningkat 34% YoY menjadi 760.815 MT.
Kolaborasi ini menciptakan rekor pendapatan di bisnis amoniak yang berkontribusi 93% terhadap pendapatan ESSA pada tahun lalu.
“Kami dengan bangga mengumumkan rekor pendapatan tertinggi kami pada Tahun 2022, membangun keunggulan operasional yang konsisten didukung oleh harga Amoniak & LPG yang lebih tinggi,” kata Chander dalam siaran pers, Senin (20/2).
Akibat dari arus kas yang kuat, utang ESSA berkurang secara signifikan sebesar 43% menjadi US$ 278 juta pada akhir Desember 2022 dibandingkan dengan US$ 487 juta pada Tahun 2021 dengan Rasio utang terhadap ekuitas sekarang pada 0,5 kali.
Baca Juga: Surya Esa Perkasa (ESSA) Kantongi Restu Private Placement
Chander mengatakan, ESSA telah memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk pengurangan jumlah utang, yang mengarah ke neraca yang jauh lebih kuat. Lebih lanjut lagi, ESSA juga membagikan dividen pada tahun 2022 untuk pertama kalinya sejak penawaran umum perdana pada tahun 2012.
Ke depan, ESSA akan berfokus pada penguatan Environmental, social, and corporate governance (ESG), dimulai dengan proyek blue ammonia yang sedang dieksplorasi secara luas untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih.
“Ke depannya, kami tetap optimistis dengan peluang pertumbuhan baru di industri gas-hilir untuk memberikan nilai yang lebih besar bagi para pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut," tutup Chander.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News