Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak melemah pada Senin (12/12). Rilis data inflasi akan menggiring terhadap kebijakan suku bunga The Fed di bulan Desember.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai bahwa pergerakan rupiah masih berfokus pada sentimen eksternal. Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis tanggal 15 Desember 2022 bakal membawa arah sejumlah mata uang termasuk rupiah.
Pasalnya, keputusan rapat kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut masih sulit diprediksi. The Fed belum bisa dianggap akan lebih lamban meningkatkan suku bunga.
Alwi menjelaskan bahwa sikap Hawkish The Fed dapat berlanjut apabila rilis data inflasi yakni Consumer Price Index (CPI) pada Selasa (13/12) menunjukkan hasil yang diluar dugaan.
Hal itu menambah sentimen kekhawatiran di pasar setelah rilis data Producer Price Index (PPI) melebihi perkiraan.
Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Dua Hari Terakhir, Simak Faktor Pendorongnya
Asumsinya jika rilis data CPI lebih tinggi, maka ekspektasi pasar terhadap rencana the Fed mulai ragu lagi. Niat The Fed bisa saja urung untuk menahan kenaikan suku bunga yang lebih lambat.
"Jika narasi ini terus berkembang di pasar, maka dolar masih akan menguat. Sehingga, rupiah bakal terkena imbasnya," ujar Alwi kepada kontan.co.id, Minggu (11/12).
Analis DCFX Futures Lukman Leong turut mencermati bahwa pergerakan mata uang garuda bakal melemah pada esok. Rupiah diperkirakan akan datar dengan kecenderungan melemah di tengah sentimen risk off.
"Data inflasi tingkat produsen yang lebih tinggi dari perkiraan menguatkan dolar AS. Di sisi lain, investor cenderung wait and see mengantisipasi pertemuan FOMC," imbuh Lukman kepada Kontan.co.id.
Lukman memperkirakan rentang rupiah di perdagangan Senin bakal berada di kisaran Rp 15.550 - Rp 15.700 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara, Alwi melihat pelemahan rupiah akan berada di area Rp 15.525 - Rp 15.670 per dolar AS.
Baca Juga: Berotot, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 15.587 Per Dolar AS Pada Jumat (9/12)
Adapun pada perdagangan Jumat (9/10), rupiah masih mampu ditutup menguat. Rupiah Jisdor berada di level Rp 15.587 per dolar AS.
Ini membuat rupiah Jisdor 0,24% dibanding hari sebelumnya Rp 15.624 per dolar AS. Sejalan, rupiah spot ditutup menguat 0,24% ke Rp 15.583 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News