kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bagaimana dampak rights issue terhadap PTPP?


Selasa, 15 November 2016 / 07:55 WIB
Bagaimana dampak rights issue terhadap PTPP?


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) bakal segera menggelar penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Emiten konstruksi ini menawarkan harga pelaksanaan rights issue di kisaran Rp 2.580 hingga Rp 3.583 per saham. Jumlah saham yang bakal ditebar berkisar antara 1,23 miliar sampai 1,71 miliar. Artinya, PTPP membidik dana hingga Rp 4,4 triliun.

Analis Kresna Securities Fahressi Fahalmesta mengatakan, setelah aksi korporasi ini, neraca keuangan dan permodalan PTPP akan menguat. Ini membuat perseroan lebih leluasa dalam mengincar proyek infrastruktur.

“Dengan rights issue ini, rasio utang PTPP juga lebih aman sehingga akan memudahkan pencarian pendanaan," jelas Fahressi, Senin (14/11).

Asal tahu saja, rasio utang PTPP tahun ini mencapai 0,94 kali. Nah, dengan tambahan dana rights issue, rasio utang perseroan akan turun menjadi 0,51 kali. Tapi analis RHB Securities Dony Gunawan dalam risetnya menyebut, aksi PTPP ini juga bisa menimbulkan risiko overhang.

Maksudnya, aksi korporasi ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan permintaan saham PTPP dalam jangka pendek, yang akhirnya menekan harga saham PTPP.

Selain itu, emiten pelat merah ini juga menghadapi risiko dari sisi bisnis. Misalnya penundaan pada proyek infrastruktur dan lesunya sektor properti. Dodi memperkirakan permintaan properti masih belum pulih di 2017.

Tapi Fahressi yakin PTPP bisa mengatasi masalah tersebut. Menurut dia, PTPP merupakan emiten dengan kontrak paling aman ketimbang emiten sejenis. Tambah lagi, kontrak-kontrak PTPP dikerjakan sendiri oleh perusahaan. Ini dapat menekan risiko.

PTPP akan menggunakan dana right issue untuk menutupi belanja modal pendanaan proyek infrastruktur prioritas pemerintah. Beberapa proyek yang masuk prioritas adalah proyek Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan tol Depok-Antasari.

PTPP juga akan mengalokasikan dana sekitar Rp 1,06 triliun untuk proyek pembangkit listrik, jalan tol, kawasan industri dan pelabuhan.

Tambah ekuitas

Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi menambahkan, kekuatan PTPP bersumber pada anak usahanya yang tersebar di berbagai sektor, seperti properti, bisnis precast, infrastruktur dan segmen lainnya.

“Rencana IPO anak usaha juga akan mendorong daya saing sekaligus menguatkan tingkat ekuitas grup usaha,” tegas Akhmad. Catatan saja, posisi ekuitas PTPP saat ini sekitar Rp 5,1 triliun.

Dalam lima tahun ke depan, emiten ini berniat memupuk ekuitas hingga mencapai Rp 30 triliun. Untuk mengimbangi target itu, PTPP akan melepas saham perdana anak usahanya yang lain, yakni PT PP Precast, PT PP Peralatan dan PP Energi.

Ketiganya dijadwalkan melego saham perdana tahun depan, dengan total target dana Rp 6,25 triliun. Akhmad merekomendasikan beli PTPP dengan target harga Rp 5.100 per saham. Sementara Fahressi dan Dony merekomendasikan beli dengan target harga Rp 5.400 per saham. Kemarin, harga PTPP masih Rp 4.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×