kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Backdoor listing bikin market cap menggelembung


Rabu, 30 Agustus 2017 / 19:49 WIB
Backdoor listing bikin market cap menggelembung


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) menegaskan, pihaknya akan fokus pada usaha penerbangan komersial berjadwal. Untuk itu, CMPP akan menerbitkan saham baru dengan HMETD alias rights issue yang nantinya berhubungan dengan backdoor listing PT Indonesia AirAsia (IAA).

Selain CMPP, ada perusahaan lain yang juga mempertimbangkan masuk ke pasar modal lewat skema backdoor listing. Di antaranya adalah Anugerah Kasih Investama yang berencana melakukan backdoor listing. Saat ini perusahaan sedang terlibat proses negosiasi dengan tiga emiten bursa. Hanya saja, belum ketahuan siapa saja tiga emiten ini.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugrah Securindo Indah menyatakan, backdoor listing memberikan peluang untuk membesarkan market cap melalui penerbitan saham baru. "Juga menambah ekspansi atau pelengkap usaha," terang Rio kepada KONTAN, Rabu (30/8).

Dia menambahkan, aksi backdoor listing menjadi opsi yang dipilih untuk mengakusisi perusahaan. Khususnya, yang sudah jenuh dalam menjalankan core bisnis. Sisi lain keuntungannya, tidak repot lagi dalam mengembangkan bisnis dan tidak melalui track error lagi. "Lebih cepat masuk ke BEI, menambah modal melalui penambahan equity maupun utang," imbuhnya.

Aksi ini tak bisa terlepas dari kepentingan perusahaan tersebut. Tak terkecuali kekuatan modal perusahaan yang dibutuhkan. Keputusan itu, nantinya bisa sebagai pendukung core bisnis maupun ekspansi bisnis baru.

Meski demikian, ada sejumlah hal negatif yang juga harus diperhitungkan dari aksi backdoor listing tersebut. "Valuasi company kemahalan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×