kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Babak Belur Sepanjang 2022, Aset Kripto Diproyeksi Masih Punya Prospek Cerah


Minggu, 05 Juni 2022 / 12:30 WIB
Babak Belur Sepanjang 2022, Aset Kripto Diproyeksi Masih Punya Prospek Cerah


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah superior pada tahun 2021, nasib aset kripto justru berbalik 180 derajat pada tahun 2022. Sejak awal tahun hingga awal Juni 2022, aset kripto menjadi instrumen investasi dengan kinerja terburuk.

Merujuk Coinmarketcap, pada pukul 11.30 WIB, Bitcoin berada di level US$ 29.709,05 atau telah turun 37,70% secara year to date. Sementara itu, Ethereum yang berada di level US$ 1.789,96, lalu Binance Coin yang berada di level US$297,10, masing-masing juga sudah turun 52,52% dan 43,67% sepanjang tahun berjalan.

VP Growth Marketing Tokocrypto Cenmi Mulyanto mengungkapkan, aset kripto pada tahun ini memang akan sulit untuk bisa mengulang pertumbuhan layaknya 2020-2021 silam. Pasalnya, faktor eksternal terus-menerus pasar aset kripto sepanjang 2022 ini.

“Kondisi seperti faktor makroekonomi, inflasi yang tinggi, hingga permasalahan geopolitik sangat sangat mempengaruhi pertumbuhan market kripto saat ini. Aset kripto tidak sendiri, mengingat pasar saham dan instrumen investasi lainnya juga mengalami kondisi yang serupa,” kata Cenmi ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/6).

Baca Juga: Aset Berisiko Dihindari, Harga dan Market Cap Kripto Anjlok Sepanjang 2022

Walau begitu, Cenmi percaya industri aset kripto masih punya prospek menarik dan yang terjadi saat ini merupakan koreksi sementara saja. Bahkan, menurutnya, fase bearish pada market kripto saat ini justru baik dan sehat untuk industri. Kondisi tersebut dinilai bisa layaknya seleksi alam, karena memperlihatkan project kripto yang baik dan tidak.

Ia mencontohkan, kasus yang menimpa Terra LUNA merupakan kondisi market yang menguji konsep stablecoin algoritmik. Ternyata terbukti konsep tersebut masih punya kelemahan dibandingkan stablecoin yang di-backup dengan aset mata uang fiat.

“Hal-hal tersebut yang bisa dijadikan pelajaran dalam membentuk industri yang sehat dan terus melahirkan inovasi baru. Sehingga peluang untuk yang lebih besar di masa mendatang,” imbuhnya.

Di satu sisi, dia juga menilai kondisi bearish aset kripto saat ini sangat berbeda dibandingkan kondisi serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pasar saat ini yang telah dimasuki oleh banyak investor institusional.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×