kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Astrindo Nusantara (BIPI) mau rights issue, analis sarankan investor bersabar


Sabtu, 13 Juli 2019 / 20:40 WIB
Astrindo Nusantara (BIPI) mau rights issue, analis sarankan investor bersabar


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

Setiap pemegang 62 saham memiliki tujuh HMETD, di mana satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Bersamaan dengan penerbitan rights issue tersebut, BIPI juga menerbitkan 13,6 miliar waran seri II setara dengan 33,87% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Di mana pada setiap satu saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat tiga waran.

Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan nominal Rp 100. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham sehingga seluruhnya berjumlah maksimal Rp 1,7 triliun. Waran tersebut bisa dilaksanakan selama periode 6 Januari 2020 sampai dengan 6 Januari 2023.

Baca Juga: Simak rekomendasi sejumlah analis untuk saham properti

Sementara itu analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta menyarankan para investor untuk menahan dulu keinginan untuk membeli ataupun menjual sahamnya di BIPI.

Alasannya, pergerakan harga saham emiten yang bergerak pada sektor jasa tambang ini masih belum menggambarkan mekanisme pasar yang sebenarnya. Sebab, bila terjadi peak season, harga bisa mencapai level Rp 80, sedangkan saat ini di level Rp 62.

"Saat ini belum ada aktivitas pergerakan harga kecuali terjadi demand kuat pada pasar negosiasi yang membuat harga saham pump and dump dalam waktu sehari dua hari. Mekanisme pasar belum terbentuk, takutnya seperti itu," jelas Nafan saat dihubungi Kontan, Jumat (12/7). 

Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) yakin cetak laba bersih sekitar US$ 12,1 juta di semester I

Nafan melihat pergerakan harga BIPI menunjukkan aktivitas di level Rp 50 dengan tingkat volume nol. Lalu pada Jumat (24/5) mulai terjadi peningkatan volume tetapi harga kembali di level Rp 50 - Rp 52 dan terus bertahan di level itu hingga awal bulan Juli.

Lalu terjadi aksi profit taking jangka pendek ke angka Rp 74 pada 4 Juli lalu, meskipun tetap ditutup di level Rp 52. "Jadi belum ada katalis positif. Hanya aksi spekulan ambil aksi untung," imbuh dia. 

Dia menambahkan saat ini belum terjadi pola wave sehingga dia belum bisa melihat tren ke depan. Pola wave ini akan terbentuk apabila terjadi mekanisme pasar dalam pergerakan harga saham BIPI. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×