Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) optimistis target laba bersih pada semester ini akan tercapai. Hanya saja Corporate Secretary BIPI Kurniawati Budiman menjelaskan pihaknya belum menghitung secara persis sebab laporan keuangan masih dalam proses penyelesaian.
Untuk target satu tahun ini, dia menyebut angka US$ 20 juta hingga US$ 30 juta. "Target semester satu dapat sekitar dua kali kuartal satu ini," jelas Kurniawati kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).
Berdasarkan laporan keuangan BIPI kuartal I-2019, laba bersih emiten tersebut, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 6,05 juta. Apabila demikian, target laba bersih semester I-2019 sekitar US$ 12,1 juta. "Manajemen yakin bahwa kuartal dua ini bisa tercapai," imbuh Kurniawati .
Baca Juga: LUCK jadi distributor resmi perusahaan percetakan 3D Belanda Ultimaker di Indonesia
Target tersebut sejalan dengan rencana ekspansi BIPI. Seperti diketahui, BIPI tengah menggelar rights issue alias penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang mulai diperdagangkan Jumat (12/7) hingga Jumat (19/7) pekan depan.
Dari pelaksanaan rights issue tersebut, BIPI membidik dana segar senilai Rp 453,4 miliar dari 4,53 miliar saham yang diterbitkan. Bersamaan dengan penerbitan rights issue tersebut, BIPI juga menerbitkan 13,6 miliar waran seri II. Dari penerbitan waran tersebut BIPI mendidik dana segar senilai Rp 1,7 triliun.
"Dana dari rights issue akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi usaha, antara lain pembelian aset pada sektor energi dan infrastruktur energi," imbuh dia.
Baca Juga: Delapan hari usai IPO, saham Indonesian Tobacco (ITIC) melonjak hingga 153,42%
Namun ia belum bisa menyebutkan secara pasti proyek apa saja yang akan dilanjutkan. Sebab saat ini BIPI masih harus melakukan due diligence atau audit pada produk atau investasi tersebut.
Saat ini BIPI tengah menggenjot proyek infrastruktur energi yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan riset Kontan, total ada sembilan proyek yang akan digarap dengan alokasi kebutuhan dana sebanyak US$ 2,5 miliar serta potensi pendapatan tahunan lebih dari US$ 1 miliar dan EBITDA US$ 400 juta.
Namun, pihak BIPI masih belum mengonfirmasi. "Astrindo masih dalam feasibilty studies, belum ada proyeksi," jelasnya.
Baca Juga: Kejar target marketing sales, Ciputra (CTRA) rilis 4 produk baru di semster II
BIPI tengah melakukan studi kelayakan atas sembilan proyek tersebut dan diharapkan studi pertama selesai pada kuartal tiga tahun ini. Beberapa proyek awal akan fokus pada perluasan infrastruktur yang ada untuk meningkatkan kapasitas penangan batubara perusahaan 24 juta ton hingga 30 juta ton dalam jangka waktu tiga tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News