Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Saat ini, dua fasilitas telah beroperasi di Riau, sementara fasilitas ketiga tengah memasuki tahap commissioning dan ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2025. “Tahun depan kami akan membangun methane capture di Sulawesi,” tambah Djap.
Setiap fasilitas methane capture diperkirakan mampu mengurangi sekitar 35.000 ton emisi karbon. Dengan total sepuluh fasilitas pada 2030, AALI menargetkan pengurangan emisi hingga 356.000 ton karbon.
“Fokus utama kami hingga 2030 adalah menurunkan emisi karbon sebesar 30%,” tegas Djap.
Baca Juga: Dividen dari Astra Agro (AALI) Rp 184 per saham, Cum Date pada 7 Mei 2025
Selain berkomitmen pada keberlanjutan, AALI juga memperkuat inovasi di bidang riset dan pengembangan. Melalui pusat Research and Development (R&D) di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, perusahaan mengembangkan berbagai solusi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga lingkungan.
Senior Vice President R&D AALI, Cahyo Wibowo, menyebut salah satu fokus utama riset Astra Agro adalah pengembangan biokontrol sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman.
Dengan kombinasi kinerja keuangan yang kokoh, inovasi berkelanjutan, dan langkah konkret pengurangan emisi, Astra Agro terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri kelapa sawit nasional.
Selanjutnya: 8 Rekomendasi Film Animasi Hewan Untuk Tontonan Edukasi Anak dan Keluarga
Menarik Dibaca: 8 Rekomendasi Film Animasi Hewan Untuk Tontonan Edukasi Anak dan Keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












