Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat aset kripto terus berlanjut. Banyak investor semakin melirik aset kripto sebagai instrumen investasi alternatif yang menawarkan imbal hasil yang menarik. Apalagi, instrumen aset kripto sendiri jumlahnya sangat beragam, sehingga semakin banyak memberi opsi bagi investor.
Merujuk data Indodax pada Senin (19/4) malam, sejumlah aset kripto mampu mencatatkan kenaikan lebih dari 10%. Mulai dari Filecoin (FIL), Sushiswap (SUSHI), Basic Attention Token (BAT), hingga Compound (COMP).
CEO Triv.co.id Gabriel Rey mengatakan, dari banyaknya aset kripto yang beredar saat ini, aset kripto yang masuk ke dalam kategori program decentralized finance (deFi) adalah salah satu yang menarik.
“deFi seperti SUSHI dan COMP, menurut saya, jauh lebih menarik karena banyak venture capital bahkan Wall Street juga telah bermain deFi sejak beberapa bulan ke belakang. Misalnya venture capital Andreessen Horowitz yang baru saja berinvestasi senilai US$ 4,4 jt pada sebuah deFi,” ujar Gabriel ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/4).
Baca Juga: Siap-siap, transaksi kripto bakal kena pajak
Gabriel menambahkan, ketika terdapat banyak institusi atau ada suntikan investasi besar ke sebuah token, secara fundamental hal tersebut menjadi sentimen positif untuk prospek ke depannya.
Ia juga bilang, saat ini khusus pengguna Triv di Indonesia memang lebih menyukai coin atau token yang berbau deFi seperti SUSHI maupun 1inch yang merupakan salah satu coin untuk decentralised exchange. Dari segi harga, kata Gabriel, token berkategori deFi dari sisi harganya juga terus naik jika dilihat dalam beberapa bulan ke belakang.
Sementara Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir menyebut, dalam melihat prospek token, tidak bisa disamaratakan. Hal ini karena setiap token punya utilitas fungsi yang berbeda-beda. Namun, ia bilang, nama seperti COMP cukup menarik karena termasuk sebagai big cap di dalam ekosistem DeFi.
“Bicara soal token utilitas ini kan fungsi utamanya adalah sebagai media insentif atau media bayar di dalam ekosistemnya. Secara logis, seharusnya token-token tersebut dari sisi harga seharusnya cenderung stabil, karena mengacu pada kegunaan masing-masing,” imbuh Christopher.
Secara fundamental, Christopher juga menilai, token-token tersebut relatif sulit untuk mengalami lonjakan harga yang signifikan. Pasalnya, saat ini juga masih minim institusi yang mau menyimpan token-token tersebut di dalam portofolio mereka maupun menyuntikkan investasi.
Ia mencontohkan, token utilitas SUSHI. Jika digunakan lewat platform mereka sendiri, yakni Sushiswap, pengguna akan diberikan insentif berupa SUSHI ketika memberikan likuiditas untuk transaksi pertukaran token atau koin lain, misal ETH/SUSHI.
Hanya saja, ia melihat, saat ini justru banyak investor ritel yang memilih membeli token maupun aset kripto lainnya berdasarkan spekulan saja ketimbang pemanfaatan utilitasnya. Karena harga token ini kan lebih murah jika dibandingkan Bitcoin.
“Karena lebih bersifat spekulan, pergerakan harga token atau koin-koin ini mengacu pada harga Bitcoin itu sendiri. Jadi, apabila Bitcoin naik, token-token ini akan naik berkali-kali lipat, begitupun sebaliknya. Artinya, risiko volatilitasnya jauh lebih tinggi sehingga sulit diprediksi,” kata Christopher.
Walau demikian, Gabriel meyakinim secara umum prospek aset kripto masih cukup menarik karena aset kripto masih dalam sentimen bullish sehingga harga masih akan terus naik dalam jangka waktu dekat.
Sentimen seperti, adanya kabar yang menyebut bahwa The US Security and Exchange Commision (SEC) akan menyetujui Exchange Traded Fund (ETF) bitcoin dalam tahun ini. Lalu, berdasarkan analisa blockchain, jumlah koin dan token masih lebih banyak dibeli oleh para penjual, ketimbang investor sehingga stock coin di exchange terus menipis
“Namun, dengan jumlah investor ritel aset kripto global maupun Indonesia yang terus meningkat seharusnya akan membuat prospek aset kripto masih akan menarik,” kata Gabriel.
Baca Juga: Bappebti jelaskan soal rencana pengenaan pajak pada kripto
Kontan.co.id telah melakukan penulurusan dan riset dari situs Kraken, yang merupakan salah satu pelaku digital exchange di dunia, mengenai profil beberapa token yang telah disebutkan di atas. Berikut profilnya:
Filecoin
Filecoin adalah open-source, mata uang kripto publik, dan sistem pembayaran digital yang berbasis blockchain, ruang penyimpanan digital dan metode pengambilan data. Bisa dibilang Filecoin bekerja seperti dropbox, hanya saja didukung oleh blockchain. Pengguna yang ingin menyimpan beberapa data di jaringan Filecoin harus membayar penambang untuk melakukannya. Besaran biaya akan ditentukan oleh pasar terbuka tempat penambang bersaing satu sama lain untuk menawarkan harga penyimpanan terendah.
Penambang, pada gilirannya, memiliki insentif untuk menyediakan penyimpanan karena mereka memiliki peluang untuk menerima hadiah dari jaringan dalam bentuk token Filecoin (FIL). Semakin banyak penyimpanan yang mereka tawarkan ke jaringan, semakin baik peluang mereka untuk menerima hadiah.
Baca Juga: Dogecoin meroket, nilai pasarnya kini tembus US$ 48 miliar
Penambang harus melakukan beberapa proses intensif komputasi (disebut bukti) untuk membuktikan kepada jaringan bahwa mereka menyimpan data yang mereka klaim sebagai penyimpanan, dan bahwa mereka melakukannya dengan andal selama periode waktu tertentu.
Jika mereka melakukannya dengan andal dan menyediakan penyimpanan yang cukup, maka mereka dapat membuat blok baru di blockchain Filecoin dan menerima hadiah jaringan dan biaya transaksi.
Pergerakan harga Filecoin salah satunya ditentukan oleh seberapa keberhasilannya dalam menawarkan layanan penyimpanan terdesentralisasi yang tidak dapat dengan mudah dirusak oleh perusahaan atau pemerintah. Selain itu, kenaikan pengguna Filecoin juga dapat meningkatkan harganya.
Token FIL mempunyai kemiripan dengan Bitcoin, yakni dibuat secara terbatas, dalam hal ini, hingga 2 miliar token. Jadi, jika jaringan Filecoin tumbuh dan lebih banyak pengguna mempercayainya dengan data mereka, dan lebih banyak penambang menyediakan ruang disk, maka jumlah transaksi yang membutuhkan FIL akan bertambah. Harga FIL akan naik karena jumlah FIL yang tersedia terbatas.
Sushiswap (SUSHI)
SushiSwap adalah perangkat lunak yang berjalan di Ethereum yang berupaya memberi insentif kepada pengguna untuk mengoperasikan platform di mana pengguna lain dapat melakukan jual dan beli aset kripto. SushiSwap juga termasuk ke dalam platform keuangan terdesentralisasi (DeFi), yang memungkinkan pengguna untuk berdagang cryptocurrency tanpa perlu administrator pusat.
Mirip dengan platform seperti Uniswap, SushiSwap menyediakan likuiditas ke pool guna terjadinya proses transaksi. Pengguna pertama-tama mengunci aset ke dalam smart contract, lalu trader bisa melakukan transaksi pada pool tersebut.
Contohnya, pengguna membuat liquidity pool berisikan USDT/ETH. Artinya, pool tersebut berisikan deposit USDT dan ETH dengan nilai yang setara. Pembeli bisa melakukan transaksi pertukaran token sesuai dengan pool-nya.
Baca Juga: Pemerintah wacanakan pajak transaksi aset kripto, bagaimana skemanya?
Keberadaan smart contracts akan membuat transaksi pertukaran token punya nilai yang sama, sehingga jumlah nilai di pool tersebut akan tetap terjaga. Penyedia pool nanti akan mendapatkan imbalan dari transaksi serta mendapat token SUSHI secara harian. Penyedia pool juga dapat memperoleh kembali dana mereka kapan pun mereka mau, bersama dengan "panen" mereka.
Harga SUSHI akan ditentukan oleh bagaimana ekosistem dan jaringan Sushiswap ke depan berkembang. Setiap pengguna yang menahan SUSHI bisa membantu mengatur protokol dengan memberikan suara pada proposal yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekosistemnya. Selain itu, ketika SushiSwap secara tata kelola sudah berhasil menjadi organisasi otonom terdesentralisasi, atau DAO, di mana pemungutan suara akan mengikat dan keputusan akan secara otomatis dijalankan oleh perangkat lunaknya.
Basic Attention Token (BAT)
Basic Attention Token (BAT) dikembangkan untuk mengatasi iklan digital yang dirusak oleh penipu dan perantara, yang merugikan pengguna, penerbit, dan pengiklan.
Basic Attention Token adalah token ERC20 yang dibangun di atas Ethereum, akan menjadi token utilitas dalam platform periklanan digital baru, terdesentralisasi, open source, dan efisien berbasis blockchain.
Dalam ekosistem, pengiklan akan memberikan penerbit beberapa BAT berdasarkan perhatian terukur dari pengguna. Pengguna juga akan menerima beberapa BAT untuk berpartisipasi. Mereka dapat menukarnya dengan mata uang fiat atau menyimpannya di dompet digital. BAT juga bisa diperdagangkan di bursa.
Baca Juga: Ini sejumlah alasan Dogecoin jadi aset kripto paling ramai diperdagangkan
Sistem transparan ini menjaga kerahasiaan data pengguna sekaligus memberikan lebih sedikit iklan yang lebih relevan. Penerbit mengalami lebih sedikit penipuan sekaligus meningkatkan persentase hadiah mereka. Dan pengiklan mendapatkan pelaporan dan kinerja yang lebih baik.
Pergerakan harga BAT tentu ditentukan oleh seberapa banyak pengiklan ke depan yang akan menggunakan utilitas ini. BAT juga merupakan aset terbatas, dengan hanya 1 miliar BAT yang beredar. Selanjutnya, tidak akan ada token baru yang akan dibuat. Ini berarti investor dapat yakin bahwa token mereka mewakili persentase yang diketahui dari total pasokan BAT.
Compound (COMP)
Compound Finance pembuat dari token COMP adalah protokol desentralisasi keuangan (DeFi) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan deposit dan meminjam aset kripto. Nantinya, supplier akan mendapatkan komisi atas aset digital yang mereka depositkan ke protokol Compound. Sementara peminjam dapat melakukan deposit aset digital mereka sebagai jaminan untuk meminjam aset lainnya serta membayar bunga kepada pemberi pinjaman.
Compound bertujuan menciptakan pasar uang yang likuid untuk cryptocurrency dengan menetapkan suku bunga pinjaman menggunakan algoritma berdasarkan dinamika pasar secara real time. Jadi bisa dibilang cara beroperasi Compound mirip dengan bank.
Pengguna dapat menyimpan berbagai cryptocurrency dan mendapatkan bunga tahunan atas simpanan mereka. Namun, perbedaan utama Compound dengan bank adalah bahwa Compound tidak memiliki hak atas cryptocurrency penggunanya. Pengguna sebenarnya mengirimkan aset digital mereka melalui interaksi dengan Smart Contract, bukan perusahaan atau pengguna lain. Fitur ini menjadi penting karena artinya tidak ada orang atau otoritas yang dapat mengendalikan atau mengambil saldo pengguna.
Token COMP sendiri adalah token berbasis Ethereum, yang dapat digunakan untuk mengelola protokol compound. Setiap pengguna yang melakukan kegiatan deposit dan meminjam ini akan memperoleh token COMP.
Pengguna yang menyimpan COMP dapat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan protokol Compound seperti ikut voting bahkan mengajukan sebuah proposal yang mencakup penambahan dukungan untuk aset baru pada Compound, perubahan pada suku bunga pinjaman dan hal lainnya yang berkaitan dengan jalannya protokol Compound. Hal ini bertujuan agar membuat Compound menjadi organisasi keuangan otonomi terdesentralisasi di masa depan.
Selanjutnya: Harga Dogecoin diproyeksi menuju US$ 1, volume transaksi capai Rp 1 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News