kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

AS-China teken perjanjian 15 Januari 2020, bursa Wall Street bullish di akhir 2019


Rabu, 01 Januari 2020 / 05:56 WIB
AS-China teken perjanjian 15 Januari 2020, bursa Wall Street bullish di akhir 2019
ILUSTRASI. Indeks utama bursa Wall Street menutup perdagangan tahun 2019 dengan bullish dipicu optimisme soal perdagangan.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama bursa Wall Street menutup perdagangan tahun 2019 dengan bullish dipicu optimisme soal perdagangan.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan persentase tahunan terbesar sejak 2013. Sementara indeks Dow Jones menutup 2019 dengan kenaikan persentase tahunan terbesar sejak 2017.

Selasa (31/12), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 76,3 poin atau 0,27% menjadi 28.538,44. Indeks S&P 500 naik 9,49 poin atau 0,29% ke 3.230,78 dan indeks Nasdaq Composite menguat 26,61 poin atau 0,3% menjadi 8.972,60.

Baca Juga: Trump: AS dan China akan teken kesepakatan dagang pada 15 Januari 2020

Pada 2019, kenaikan harga saham AS saat ini menjadi yang terlama dalam catatan karena optimisme perdagangan, kebijakan moneter yang dovish dan prospek ekonomi yang membaik memicu kenaikan tajam.

Pada Selasa (31/12), Presiden Donald Trump mengatakan di Twitter bahwa perjanjian perdagangan Fase 1 antara Amerika Serikat (AS)-China akan ditandatangani pada 15 Januari di Gedung Putih.

Penegasan ini memperkuat ekspektasi bahwa perjanjian awal perdagangan untuk mengakhiri perang dagang berkepanjangan dua negara itu bisa diselesaikan pada awal 2020.

Namun, sentimen positif soal perdagangan tersebut juga diimbangi oleh berita negatif berupar protes keras di luar kedutaan AS di Baghdad, Irak.

Kenaikan bursa Wall Street di akhir tahun 2019 itu membalik kondisi perdagangan di hari sebelumnya, ketika S&P 500 dan Nasdaq membukukan persentase penurunan harian terbesar dalam hampir empat minggu.

Baca Juga: Kedutaan AS di Irak diserang, Trump: Iran bertanggungjawab penuh

"Saham AS telah menjadi overbought, dan penurunan pada Senin lalu membantu memberi ruang bagi kenaikan di masa depan," kata Alec Young, direktur pelaksana riset pasar global di FTSE Russell New York seperti dikutip Reuters.

"Ada baiknya memiliki dua langkah maju, satu langkah mundur. Ini membantu mempertahankan reli indeks," ujarnya lagi.

Volume perdagangan di hari terakhir 2019 sedikit lebih rendah dari biasanya, dengan 5,99 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata 6,84 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Pasar saham AS akan ditutup pada hari Rabu (1/1) karena libur perayaan Tahun Baru.

Baca Juga: Ada koreksi tipis, harga minyak masih bertahan tinggi tersulut ketegangan geopolitik

Indeks utama Wall Street membukukan kenaikan signifikan untuk bulan, kuartal dan tahun ini. Pada bulan Desember 2019, indeks Dow Jones menguat 1,73%, S&P 500 naik 2,87% dan Nasdaq mendaki 3,56%.

Selama kuartal keempat 2019, indes Dow Jones naik 6,02%, S&P 500 naik 8,55% dan Nasdaq menguat 12,18%.

Untuk tahun ini, indeks Dow naik 22,33%, indeks S&P 500 menguat 28,9% dan indeks Nasdaq naik 35,24%.

Benchmark S&P 500 juga membukukan kenaikan persentase Desember terbesar sejak 2010.

Baca Juga: Trump tuding Iran mengatur serangan terhadap kedutaan AS di Irak

Selama satu dekade ini, indeks Dow naik 173,67%, indeks menguat S&P 500 189,72% dan indeks Nasdaq naik 295,42%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×