Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indikasi arus dana asing yang mulai keluar dari pasar modal Indonesia bisa dimanfaatkan untuk mulai masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar dengan harga yang cukup murah atau buy on weakness. Sejatinya asing masih menanamkan dana mereka di saham-saham berkapitalisasi besar (big caps).
Berdasarkan data RTI, jika melihat data seminggu terakhir, memang asing tercatat masih melakukan beli bersih hingga Rp 1,67 triliun di semua pasar, namun pada pasar reguler asing tercatat cukup banyak menarik dana hingga mencatat jual bersih sebesar Rp 2,48 triliun.
Arus asing yang keluar tercatat semakin melebar pada perdagangan hari Jumat pekan lalu yang mencatatkan aksi jual bersih asing sebesar Rp 609 miliar di semua pasar baik reguler, tunai dan pasar negosiasi.
Mino, Analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, kondisi ini lebih karena dinamika market yang biasa merespon sentimen global dan laporan keuangan emiten. Menurutnya, ini masih belum menunjukan tanda-tanda asing mulai menarik dana dari emerging market seperti Indonesia.
“Serta mereka cenderung hat-hati menjelang pemilihan presiden,” ujar Mino kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).
Lebih lanjut, menurut Mino, aksi jual asing ini hanya bersifat sementara, kemungkinan apabila hasil pemilihan presiden berjalan lancar maka dana asing berpotensi untuk kembali masuk ke pasar modal Indonesia.
Terkait dampak terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG), menurut Mino dalam lima pekan terakhir ini membuat indeks bergerak sideways di rentang 6.360-6.580. Selain itu kondisi ini pun bisa dimanfaatkan untuk mulai buy on weakness saham-saham big caps.
Adapun saham-saham blue chip yang bisa dicermati adalah sektor perbankan seperti BMRI, BBNI, BBRI dan BBCA serta saham konsumer seperti ICBP dan UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News