Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) gagal mempertahankan penguatannya di hadapan pounsterling. Sokongan data ekonomi Inggris yang membaik berhasil membalikkan keadaan sehingga GBP ungguli dollar AS. Hanya saja penguatan ini masih dibayangi testimoni yang akan disampaikan oleh Gubernur The Fed, Janet Yellen.
Mengutip Bloomberg, Rabu (12/7) pukul 18.20 WIB, pasangan mata uang GBP/USD naik 0,16% ke level 1,2869. Padahal, sebelumnya sekitar pukul 14.40 WIB, The greenback masih sempat unggul sekitar 0,15% ke level 1,2816.
Alwi Assegaff, PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, tekanan yang dialami GBP pada awal sesi perdagangan lebih disebabkan karena pernyataan pejabat Bank of England (BoE) Ben Broadbent yang kontra terhadap rencana pengetatan kebijakan. Ia malah menyatakan ketidaksiapannya untuk mendukung kenaikan suku bunga acuan BoE.
“Sementara dari Uni Eropa data ketenagakerjaan cukup bagus,” paparnya, Rabu (13/7).
Meski begitu, Alwi melihat pasangan mata uang GBP/USD ini masih berpeluang kembali berbalik arah turun. Hal tersebut akan ditentukan oleh testimoni dari Bank Sentral AS. Kalau Yellen masih mengkhawatirkan laju inflasi, dollar AS akan mengalami pelemahan. Sebaliknya, jika ia lebih menekankan sektor tenaga kerja yang solid, dollar AS akan menguat.
“Kemungkinan Kamis (13/7), poundsterling akan kembali mengalami tekanan,” tebaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News