kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arah harga minyak masih akan dipengaruhi kelanjutan konflik AS-Iran


Rabu, 17 Juli 2019 / 19:55 WIB
Arah harga minyak masih akan dipengaruhi kelanjutan konflik AS-Iran


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat terkoreksi pada perdagangan kemarin, harga minyak dunia kembali memanas. Mengutip Bloomberg, Rabu (17/7) pukul 18.55 WIB harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,75% ke level US$ 58,05 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak Brent di ICE Futures untuk kontrak pengiriman September 2019 naik 1,07% ke level US$ 65,04 per barel.

Sebelumnya, Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan bilang, harga minyak WTI sempat jatuh lebih dari 3% di hari kemarin lantaran adanya indikasi konflik geopolitik yang melibatkan AS dan Iran mereda. Hal ini setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan ada kemajuan dalam proses perbaikan hubungan dengan Iran.

Bahkan, kedua belah pihak dikabarkan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut, termasuk pembahasan soal masa depan nuklir Iran. Akan tetapi, Iran ternyata membantah kabar tersebut, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi para pelaku pasar global.

Harga minyak juga berhasil bangkit berkat penurunan persediaan komoditas ini di negeri Paman Sam. Berdasarkan data American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS berkurang 1,4 juta barel dalam sepekan hingga 12 Juli lalu menjadi 460 juta barel.

Energy Information Administration (EIA) akan melaporkan data resmi persediaan minyak AS dalam satu pekan terakhir pada malam nanti. Konsensus analis pun memprediksi stok minyak AS menurut EIA akan turun 3,96 juta barel.

Dikutip Reuters, jika penurunan stok minyak AS yang tercatat di EIA kembali terjadi, ini menjadi penurunan mingguan kelima secara berturut-turut sekaligus rentang penurunan terpanjang sejak awal 2018. “Sentimen ketersediaan stok minyak juga berperan dalam tren kenaikan harga minyak akhir-akhir ini,” ujar Yudi, hari ini.

Terlepas dari itu, Yudi melihat dalam jangka pendek para pelaku pasar masih akan lebih mencermati kelanjutan konflik antara AS dan Iran dan pengaruhnya terhadap harga minyak dunia. Apalagi, sudah satu bulan tensi konflik ini memanas semenjak kejadian penembakan pesawat nirawak atau drone milik AS yang diduga dilakukan oleh Iran.

Secara teknikal, harga minyak masih berada di bawah MA50, MA100, dan MA200. Indikator MACD berada di rentang -0,48 sampai -0,55 sementara Stochastic ada di kisaran 55,94 hingga 69,35. Terakhir, indikator RSI berada di level 49,12.

Prediksi Yudi, harga minyak WTI akan bergulir di kisaran US$ 56,50—US$ 58,80 per barel pada esok hari. Sedangkan untuk sepekan ke depan, harga minyak diproyeksikan bergerak di level US$ 53,80—US$ 60,90 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×