kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

APRDI dan ABAPERDI komiten jalankan National Campaign Reksadana dalam jangka panjang


Selasa, 22 Januari 2019 / 16:07 WIB
APRDI dan ABAPERDI komiten jalankan National Campaign Reksadana dalam jangka panjang


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengembangkan industri reksadana, Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (Dewan APRDI) bersama dengan Asosiasi Bank Agen Penjual Efek Reksa Dana (ABAPERDI) meluncurkan Program National Campaign Reksadana 2019, Selasa (22/1).

"Gagasan nasional ini merupakan keinginan APRDI untuk memiliki wadah promosi reksadana secara masif, efisien dan berkelanjutan," kata Prihatmo Hari Mulyanto Ketua Presidium Dewan APRDI, Selasa (22/1).

Kampanye yang sekaligus menjadi wadah edukasi ini akan fokus memanfaatkan pengunaan media komunikasi digital dalam menyampaikan berbagai informasi. Bukan sekedar mengikuti perkembangan teknologi, kampanye ini fokus memanfaatkan media digital seperti sosial media.

karena pertumbuhan investor banyak datang dari generasi milenial yang erat kehidupannya selalu memanfaatkan teknologi digital. Generasi milenial pun menjadi target utama dari kampanye ini.

Wakil Ketua Pengurus Manajer Investasi APRDI Bambang Subiantoro menambahkan, di tahun lalu jumlah investor dari generasi milenial mencapai 70%.

Namun Hari berharap reksadana di kemudian hari bisa menjadi instrumen investasi tanpa batas dan mudah diakses semua kalangan. Meski, Hari menyadari kampenya ini baru langkah awal dan masih membutuhkan kampanye lanjutan dalam jangka panjang untuk mengedukasi masyarakat dari yang tidak tahu reksadana menjadi nasabah.

Dari survei yang APRDI lakukan, ditemukan data bahwa saat ini sebesar 70% responden mengaku mengetahui apa itu reksadana tetapi tidak mengerti bagaimana cara berinvestasinya. "Dari permasalahan inilah kami memulai kampanye dengan memberikan tips berinvestasi reksadana serta cara mengelola keuangan," kata Hari.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen memaparkan dalam empat tahun terakhir total dana kelolaan industri reksadana tumbuh lebih dari dua kali lipat dari Rp 242 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp 505 triliun per Desember 2018.

Sementara, di periode yang sama jumlah produk reksadana yang diterbitkan MI juga meningkat dua kali lipat dari 895 produk di Desember 2014 menjadi 2.098 produk di Desember 2018.

Sedangkan, jumlah investor reksadana juga naik signifikan dengan naik tiga kali lipat, dari 320.000 single investor identification (SID) menjadi 995.000 SID di Desember 2018.

Meski peningkatan investor cukup menggembirakan tetapi Hoesen menilai jumlahnya masih jauh dari potensi investor domestik yang besar.

Sebagai gambaran, total populasi masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai 22%, tetapi jumlah investor reksadana baru mencapai 1,8%. Apalagi jika dibandingkan dengan total populasi penduduk Indonesia jauh lebih kecil, yaitu 0,4%. Data ini menunjukkan bahwa di masa depan industri reksadana masih sangat potensial untuk berkembang baik dari supply maupun demand.

Dari kampanye nasional ini, Hari mengatakan belum bisa memberikan angka pertumbuhan jumlah investor baru. "Kami tidak rumuskan secara pasti tetapi paling tidak tumbuh 500.000 nasabah baru," kata Hari. 

Alat ukur kesuksesan dari kampanye ini Hari katakan dari respon seperti komentar dan re-post di sosial media, ini kampanye jangka panjang yang sifatnya edukasi.

Sementara, Bambang menambahkan jumlah nasabah reksadana dari total populasi di Indonesia masih kurang dari 1%. Target investor baru dalam jangka pendek hingga menengah kurang lebih bisa mencapai 15 atau setara dengan dua juta nasabah dari jumlah nasabah di Desember 2018 mencapai 1,6 juta.

Namun, untuk jumlah dana kelolaan, Hari memproyeksikan di tahun ini bisa tumbuh 12%-15%.

Kampanye nasional ini akan dilaksanakan dalam tiga kegiatan di sepanjang 2019. Inti dari program kampanye ini, pertama kampanye digital melalui mircro site, akun media sosial dan serial talkshow di IDX Channel. 

Kedua, kegiatan tatap muka dengan investor potensial reksadana melalui program sekolah reksadana dan kuliah umum. Ketiga, merupakan acara puncak berupa Festival Reksadana 2019 yang akan dilaksanakan pada kuartal III 2019.

Dewan APRDI juga berkomitmen akan melanjutkan kegiatan kampanye ini di tahun-tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×