kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

APBI: Kami dapat izin Bappebti bukan OJK


Senin, 10 November 2014 / 20:37 WIB
APBI: Kami dapat izin Bappebti bukan OJK
ILUSTRASI. Fasilitas produksi perusahaan pemasok komponen Grup Astra, PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP). Isra Presisi (ISAP) Susun Strategi Agar Capai Target Kinerja pada 2023.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) menyatakan, perusahaan pialang berjangka memang tidak memerlukan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Asosiasi ini bahkan menyatakan, OJK juga tidak berwenang mengawasi perusahaan pialang berjangka.

Sekretaris Jenderal APBI Dadang Sutisna mengatakan, perusahaan pialang berjangka mendapatkan izin dari Bappebti. "Itu harus kami luruskan, kami resmi tercatat dan mendapatkan izin dari Bappebti. Jadi izin kami bukan dari OJK. OJK juga mengatakan bahwa ini bukan bagian dari pengawasannya," jelas Dadang.

APBI menanggapi pemberitaan KONTAN soal daftar investasi yang diduga bermasalah atau bodong yang dikeluarkan OJK. Berita tersebut mencantumkan nama-nama perusahaan berjangka yang termasuk dalam APBI.

APBI merasa perlu meluruskan pemberitaan itu karena berita itu cukup meresahkan masyarakat dan pialang yang tergabung dalam APBI. Menurutnya, berita itu membuat masyarakat, baik yang sudah menjadi investor maupun calon investor bertanya-tanya.

Sementara itu Kepala Biro Hukum Bappebti Sri Sayekti mengatakan, sejak awal tahun hingga Oktober 2014, ada 70 perusahaan pialang yang tercatat resmi di Bappebti. Terkait rilis OJK ini Bappebti mengaku tidak mendapatkan konfirmasi terlebih dulu dari OJK.

"Biasanya kita mendapat surat dari OJK manakala ada pengaduan dari masyarakat yang menyangkut perusahaan yang berada di bawah pengawasan kami. Dalam hal tersebut, akan kita respons," ucapnya.

Ke depan, Sri bilang, pengaduan masyarakat dari OJK yang menyangkut perusahaan pialang akan ditindaklanjuti kebenarannya. Saat ini, Bappebti telah mengirimkan surat kepada OJK terkait rilis tersebut. Surat itu ditujukan kepada Dewan Komisioner OJK dengan UP Direktur Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK.

Adapun ke-22 daftar pialang yang disebut dalam pemberitaan sebelumya adalah :

1. PT Best Profit Futures
2. PT Central Capital Futures
3. PT Cyber Futures
4. PT Equity World Futures
5. PT Garuda Berjangka
6. PT Global Artha Futures
7. PT HIG International Futures
8. PT Inter Pan Pasifik Futures
9. PT Jalatama Artha Berjangka
10. PT Kontak Perkasa Futures
11. PT Mahadana Asta Berjangka
12. PT Midtou Aryacom Futures
13. PT Millenium Penata Futures
14. PT Monex Investindo Futures
15. PT Reymount Futures
16. PT Rifan Financindo Berjangka
17. PT SoeGee Futures
18. PT Solid Gold Berjangka
19. PT Trijaya Pratama Futures
20. PT Trust Artha Futures
21. PT Valbury Asia Futures
22. PT Victory International Futures

Seperti diketahui, OJK merilis  262 daftar perusahaan atau kegiatan usaha yang dilaporkan oleh masyarakat. Pengaduan masyarakat terkait perusahaan investasi itu sampai ke OJK dari periode awal tahun hingga Oktober. Dari 262 perusahaan tersebut, terdapat 22 perusahaan pialang berjangka yang telah mendapatkan izin resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Direktur Kepatuhan PT Monex Investindo Futures Ferhad Annas mengatakan, pihaknya selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memperlakukan investor. Menurutnya, calon investor Monex telah diberikan pemahaman oleh tim edukasi yang merupakan wakil pialang. Nantinya calon investor dibekali untuk latihan menggunakan virtual account sebelum benar-benar bertransaksi secara real.  "Calon investor juga menandatangani agreement yang menyatakan bahwa siap menanggung risiko," ujar Ferhad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×