kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Apa saja kelebihan investasi emas digital?


Selasa, 25 Agustus 2020 / 05:15 WIB
Apa saja kelebihan investasi emas digital?
ILUSTRASI. Investasi emas digital memiliki sejumlah kelebihan seperti waktu yang fleksibel dan mengurangi risiko kehilangan fisik. REUTERS/Michael Dalder


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Harga emas yang terus meningkat membuat instrumen investasi ini menjadi incaran. Salah satu pilihan yang bisa dilirik antara lain investasi emas digital. Jenis investasi emas ini memiliki sejumlah kelebihan seperti waktu yang fleksibel dan mengurangi risiko kehilangan fisik. 

"Dengan menyimpan emas digital di Treasury, artinya menghilangkan risiko menyimpan emas secara fisik atau batangan. Apalagi menyimpan emas digital bebas dari biaya simpan, harga beli dan transparan, serta transaksi yang terjamin dan tercatat di lembaga kriling," kata Bisnis Analis Treasury Fahlevi Dzulfikar Kontan.co.i, Senin (24/8).

Mesipun begitu, Fahlevi juga mengakui di jangka pendek, harga emas turun. Sedangkan di jangka panjang, tren harga besar untuk naik lebih tinggi.

Baca Juga: Investasi emas layak digital layak dilirik, ini alasannya

Berdasarkan data Treasury per 21 Agustus 2020, kenaikan harga emas di platform tersebut sudah naik 32,8% jika dibandingkan tahun lalu. Bahkan sudah naik 64,7% jika dibandingkan dengan harga 3 tahun lalu, bahkan meroket 76,3% dibandingkan level harga emas 5 tahun lalu.

Agar bisa melihat kenaikan potensi harga emas dengan lebih menyeluruh, investor lebih memperhatikan untuk memperhatikan empat hal, di antaranya:

Pertama, permintaan dan penawaran emas memiliki keterbatasan produksi. Di sisi lain, permintaan emas cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga tren harga emas kamar akan selalu meningkat.

Kedua, ketidakpastian ekonomi dan masalah global, di mana emas adalah aset yang aman atau aset yang dapat melindungi nilai uang di tengah situasi ekonomi atau global yang tidak pasti.

Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Mata uang pembayaran untuk emas dunia adalah menggunakan dolar AS, sehingga harga mata uang greenback semakin mahal terhadap rupiah, maka harga emas di Tanah Air akan semakin mahal.

Baca Juga: Emas digital bisa jadi pilihan kosmik dengan harga terjangkau

Keempat, tren suku bunga acuan suatu negara. Apabila suku bunga bank diturunkan, maka menyimpan uang di bank menjadi tidak menarik karena return-nya kecil. Sehingga investor akan menaruh uangnya ke aset safe haven atau aset yang dapat melindungi nilai uangnya seperti emas.

Adapun keuntungan dari investasi emas digital yakni, investor bisa menyimpan aset emas digitalnya di akun Treasury, tanpa perlu membayar biaya cetak dan biaya simpan. Tentunya, cara tersebut lebih efektif dan lebih menguntungkan bagi investor.

Selain itu, Treasury juga menawarkan simpanan emas digital dengan kualitas produk yakni emas 24 karat yang tersimpan dengan baik dan aman di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS).

Bahkan, pengguna aplikasi Treasury juga bisa mencetak emas dalam bentuk Logam Mulia dan Koin Nusantara (produk Treasury) dengan sertifikat dari UBS.

"Treasury bukan platform perdagangan emas berjangka, untuk itu setiap transaksi yang dilakukan investor dari emas fisik yang disimpan di UBS," ujar Fahlevi.

Sedangkan untuk emas berjangka adalah kontrak instrumen yang dikelola di bursa berjangka melalui pialang atau broker tanpa ada bentuk fisik emasnya. Jadi yang ditransaksikan hanyalah nilai dari emas tersebut.

Baca Juga: Harga emas berbalik menguat 0,25% ke level US $ 1,945 per ons troi

Ke depan, Fahlevi menjelaskan bahwa ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi Covid-19 berdampak pada memburuknya kondisi ekonomi dunia hingga resesi yang diterjemahkan oleh beberapa negara. Hal tersebut membuat investor mengalihkan aset-asetnya ke emas, karena aman dari badai resesi dunia.

Dia menambahkan, banyak analis yang memprediksi harga emas akan kembali mencapai harga rekor. Analis dari Bank of America memprediksi harga emas akan mencapai Rp 1,4 Juta / gram dalam 18 bulan ke depan.

Sementara Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank, memprediksi emas akan mencapai rekor tertinggi pada tahun depan dan jangka panjang emas akan mencapai Rp 1,9 juta per gram.

"Tipsnya, beli emas digital jika bisa dan jual emas jika memang benar-benar membutuhkan. Jadi kita akan terbiasa menyimpan emas dalam jangka panjang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×