Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) di semester II 2023 masih akan semarak. Ini tercermin dari daftar antrean IPO yang masuk ke otoritas bursa.
OJK mencatat masih ada 65 perusahaan yang akan melakukan IPO dengan nilai penghimpunan dana mencapai Rp 42,6 triliun. Sementara, dalam pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah ada 44 perusahaan yang tengah antre IPO.
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK menuturkan, hingga akhir Juni 2023, minat penghimpunan dana dari IPO masih cukup terjaga tinggi.
"Di pipeline, masih terdapat 90 rencana penawaran umum senilai Rp 69,9 triliun, termasuk rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (4/7).
Baca Juga: Wamen BUMN: Kapitalisasi Pasar Pertamina Hulu Energi Mencapai US$ 20 Miliar
Inarno optimistis terhadap prospek pasar modal di semester kedua ini, terutama dengan kehadiran tahun pemilu serta musim kampanye. Dia bilang, secara historis kinerja pasar modal akan meningkat.
Setali tiga uang, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman juga optimistis dengan prospek bursa saham di paruh kedua tahun ini karena ada sentimen tahun politik.
Secara historis, setahun sebelum pelaksanaan pemilu akan terjadi capital inflow. Hingga akhir perdagangan Selasa (4/7), investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 16,33 triliun.
"Hingga semester satu ini, minat IPO belum surut. Apalagi masih ada tiga perusahaan yang punya nilai IPO di atas Rp 9 triliun, itu akan menjadi katalis," ujar Iman.
Minat IPO dari para perusahaan juga terasa di tingkat underwriter. Direktur Utama Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menyebut tren IPO pada semester kedua ini masih tinggi.
"Ini tercermin dari pipeline di BEI dan OJK yang sedang diproses karena seiringan dengan gencarnya upaya yang dilakukan otoritas untuk menjaring perusahaan daerah," ujarnya.
Steffen menyebut ada beberapa perusahaan yang sudah masuk dalam pipeline IPO di Surya Fajar Sekuritas. Perusahaan yang akan IPO itu berasal dari industri pabrikasi dan jasa perdagangan dengan kapitalisasi pasar di kisaran Rp 500 miliar–Rp 600 miliar.
Baca Juga: OJK Catat Ada 65 Rencana IPO Senilai Rp 42 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News