Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengungkapkan rencana strategis penggunaan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun 2025, yang akan difokuskan pada peningkatan efisiensi operasional serta pertumbuhan bisnis.
“Alokasi modal dalam strategi kami difokuskan pada dua hal utama: pertama, mendorong efisiensi, khususnya dari sisi operasional dan pengurangan biaya; dan kedua, membangun serta menumbuhkan bisnis kami,” ujar Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap dalam paparan publik, Kamis (24/4).
Unilever mengalokasikan capex sekitar 3% dari total penjualan, angka yang juga akan dipertahankan pada tahun 2025.
Pendapatan kuartal I-2025 UNVR sebesar Rp 9,5 triliun. Realisasi itu turun dari pendapatan di periode yang sama tahun 2024 yang capai Rp 10,07 triliun.
Nantinya, penggunaan capex diharapakan menjadi kunci untuk memacu kembali pertumbuhan di tahun ini.
Sementara oitu, laba bersih UNVR tercatat Rp 1,2 triliun di periode Januari-Maret 2025. Realisasi itu turun 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun.
Baca Juga: Bos Unilever (UNVR) Buka Suara Soal Dampak Tarif Trump Terhadap Kinerja Perusahaan
Benjie menekankan pentingnya penggunaan Capex yang tepat guna menggenjot penjualan dan menjangkau konsumen dari seluruh lapisan masyarakat. “Kami terus berinovasi dalam pengembangan merek baru serta memastikan distribusi yang efektif agar produk kami sampai ke pasar secara optimal,” tambahnya.
Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah dan dinamika global, termasuk kebijakan tarif dari Amerika Serikat, UNVR tetap waspada terhadap berbagai risiko. Menurut Benjie, fluktuasi nilai tukar sangat memengaruhi harga bahan baku, terutama kemasan yang masih bergantung pada impor.
“Exposure kami sangat terkait dengan nilai tukar dolar dan euro. Ini jelas berdampak besar pada bisnis kami,” ungkapnya. Untuk itu, Unilever menerapkan strategi lindung nilai (hedging) guna menjaga stabilitas keuangan serta memperkuat hubungan dengan pemasok lewat kontrak jangka panjang.
Meski tantangan global tak bisa dihindari, Benjie tetap optimistis terhadap prospek bisnis di Indonesia. “Mayoritas keuntungan kami tidak berasal dari Amerika Serikat. Konsumen utama kami adalah masyarakat Indonesia, dan dengan strategi yang tepat serta dukungan capex, kami yakin bisa terus tumbuh,” ujarnya.
Selain tantangan global, Unilever juga dihadapkan oleh tantangan lain seperti tren kelas menengah yang mengalami perubahan perilaku konsumsi, hingga penurunan nilai tukar mata uang rupiah ke mata uang asing.
Menurut Direktur Keuangan Unilever Indonesia Neeraj Lai, hal tersebut berdampak langsung pada impor bahan mentah dan bahan pengemasan. Sementara dampak tidak langsungnya yaitu indeks mata uang global seperti dolar dan euro.
Pertama, kami melakukan lindung nilai (hedging). Kedua, kami juga sudah memiliki lindung nilai alamiah dari ekspor yang kami lakukan. Ketiga, kami juga bekerja sama dengan pemasok bahwa kami mendapatkan kepastian,” jelas Lai saat sesi tanya jawab dengan awak media.
Lebih lanjut, Benjie menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan penetapan harga dan penghematan biaya. Selain itu, perusahaan berfokus pada merek-merek dan memperkuat distribusinya ke konsumen kelas menengah.
“Kami telah menunjukkan fokus ke beberapa aktivitas produk saset seperti merek Rinso dan Glow & Lovely,” tambahnya. Kemudian, perusahaan mengklaim bisnis perdagangan distributor kami berada dalam posisi lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini membuat UNVR dapat memaksimalkan peluang.
UNVR juga melakukan produksi ulang dan rebranding terhadap merek-merek yang sudah ada. Misal, di segmen makanan dan minuman, perseroan akan meluncurkan produk bumbu dapur merek Royco dengan menggunakan bahan ayam kampung pada kuartal I/2025.
Kemudian, UNVR berfokus pada segmen kecantikan dan kesehatan, dengan memaksimalkan merek Vaseline, Glow & Lovely, Ponds, Dove, dan lainnya untuk memanfaatkan tren kecantikan yang masih hype hingga saat ini.
Selanjutnya: Pelita Air Hadirkan Sistem Reschedule Tiket Online
Menarik Dibaca: Pelita Air Hadirkan Sistem Reschedule Tiket Online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News