Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya disambut positif.
Hari ini, Selasa (14/1), usulan tersebut disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPS Independen).
UNVR menjual bisnis es krim mereka seharga Rp 7 triliun.
Penjualan ini dipandang sebagai langkah strategis yang tidak hanya memperkuat posisi kas perusahaan, tetapi juga membuka peluang baru untuk fokus pada bisnis intinya.
Baca Juga: Cek Prospek dan Rekomendasi Saham Unilever (UNVR) Usai Jual Bisnis Es Krim
“Investor meyakini bahwa dengan penjualan bisnis es krim Unilever ke PT The Magnum Ice Cream Indonesia akan memberikan pendanaan bagi perusahaan untuk ekspansi dan membantu percepatan pertumbuhan perusahaan dari segi kinerja keuangannya,” ujar Abdul Haq Alfaruqy, analis dari Stocknow.id dalam keterangannya.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Benjie Yap menyebut langkah ini sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
“Keputusan strategis ini mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat posisi perseroan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan”.
Benjie juga menyampaikan bahwa setelah melepas bisnis es krim, Unilever akan mengarahkan sumber dayanya ke bisnis inti, yakni Home and Personal Care serta Nutrition. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi produk.
Baca Juga: Unilever Jual Bisnis Es Krim Rp Senilai Rp 7 Triliun dan Rombak Direksi
“Unilever Indonesia bermaksud merampingkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi dengan mengembalikan fokus pada area bisnis inti kami,” tambah Benjie.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas mengatakan, langkah ini adalah keputusan strategis yang cerdas.
Mengingat persaingan ketat di industri FMCG, langkah strategis ini menunjukkan kesiapan Unilever untuk memperkuat daya saingnya.
Fokus baru ini tidak hanya mencerminkan efisiensi, tetapi juga mengindikasikan potensi pertumbuhan yang lebih besar bagi sektor konsumer di Indonesia.
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham INDF, MDKA, dan INKP Untuk Rabu (15/1)
Menarik Dibaca: Pemerintah Ancam Sanksi bagi BUMN & Kontraktor EPC yang Langgar Kewajiban TKDN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News