Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilanda aksi jual investor asing sehingga melemah 0,66% pada akhir sesi I, Rabu (1/7).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengamati, pelemahan ini terjadi karena para pelaku pasar berhati-hati menghadapi berita atau mengenai kebijakan moneter Federal Reserve AS nanti malam. "Hasil pertemuan theFed ini juga akan mempengaruhi pergerakan bursa esok hari," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (1/7).
Para pelaku pasar tentu berekspektasi bahwa dengan dikeluarkannya kebijakan QE3, bisa mendorong naik harga-harga saham. Meski demikian, tetap ada peluang bahwa the Fed tidak akan mengeluarkan kebijakan tersebut dini hari nanti dan masih akan menunggu waktu yang tepat.
"Oleh karena itu, pergerakan IHSG sesi dua ini kemungkinan akan bergerak konsolidatif dengan tekanan melemah," kata Ariston. Dia memprediksi, IHSG berpotensi menguji kembali level terendah hari ini di 4.103 yang bisa membawa IHSG berpotensi menuju 4.085 dengan resistance di 4.130.
Financial Analyst PT Astronacci International Samuel K Utomo mengamati, pada grafik intraday terlihat pergerakan IHSG yang telah membentuk gap sejak pembukaan perdagangan dan diikuti pembentukan sebuah pola rising wedge menjelang akhir sesi I. Hal ini berpotensi menggiring IHSG kembali tertekan lebih dalam.
"Oleh karena itu IHSG masih dapat melanjutkan pelemahannya hingga sesi dua nanti bahkan besok," urai Samuel. Dia menyarankan pelaku pasar untuk tetap melakukan wait and see hingga dapat melihat arah pergerakan harga dengan lebih jelas.
Walaupun di sisi lain, untuk saat ini, masih dapat diamati beberapa saham yang masih berpotenti untuk meneruskan penguatannya seperti KAEF, ADMG, PNLF, dan RANC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News