kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis terbelah memproyeksi IHSG hari ini


Kamis, 25 Juli 2013 / 08:05 WIB
Analis terbelah memproyeksi IHSG hari ini
ILUSTRASI. Ilustrasi Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Jumat, 25 Februari 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tekanan aksi jual yang berlanjut tampaknya masih membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (25/7). Dua analis yang dihubungi KONTAN, keduanya memiliki pendapat berbeda soal kondisi IHSG hari ini

Reza Priyambada, analis Trust Securities menilai, tekanan jual akan mengganggu ritme penguatan IHSG. Meski pola yang terbentuk mengindikasikan adanya potensi pelemahan, namun diharapkan adanya rilis data Eropa mampu memberikan angin positif yang bisa membuat rebound IHSG.

"Masih adanya sentimen positif diharapkan dapat mempertahankan laju IHSG. Terutama dari rilis indeks harga rumah Amerika Serikat (AS) yang diharapkan sedikit menurun agar ekspektasi stimulus The Fed bisa dipertahankan," kata Reza, Kamis (25/7).

Dari dalam negeri, investor masih menunggu rilis Bank Indonesia mengenai langkah yang akan diambil untuk menahan pelemahan rupiah. Ada ekspektasi dari pelaku pasar, rupiah berpotensi kembali terdepresiasi.

Pada perdagangan hari ini, Reza memperkirakan, IHSG berada pada support 4.658-4.686 dan resisten di 4.748-4.789. Untuk saham yang dapat menjadi pertimbangan, Reza merekomendasikan saham AKRA, ARNA dan juga MPPA, masing-masing posisi trading buy.

Sedangkan saham CPIN, pada posisi buy on weakness. Christandi Rheza Mihardja, analis Sinarmas Sekuritas memperkirakan, IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Hal ini lantaran adanya data kenaikan penjualan properti di AS.

"Selain itu, PMI Eropa naik melebihi level 50 untuk pertama kalinya dalam 2 tahun, namun data preliminary survey oleh HSBC mengenai manufacturing China menunjukkan pelemahan," kata Christandi.

Faktor lainnya juga datang dari rupiah yang diperkirakan akan melemah, sebab investor merasa ragu bahwa Indonesia bisa mengubah current account deficit menjadi surplus. Karena itu Christandi memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.671 dan resisten di 4.730.

Untuk saham-saham yang dapat diperhatikan secara teknikal, Christandi merekomendasikan saham AKRA, SMGR, PTPP  dan juga TBIG, masing-masing pada posisi trading buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×