kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis sarankan beli saham TOTL, ini alasannya


Selasa, 23 Mei 2017 / 21:17 WIB
Analis sarankan beli saham TOTL, ini alasannya


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sektor properti diperkirakan akan kembali booming di 2018, ini akan berimbas pada emiten konstruksi termasuk PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL). Apalagi emiten ini mempunyai pelanggan yang cukup setia, kemungkinan TOTL akan mendapat banyak kontrak tahun ini.

Analis NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji bilang TOTL merupakan emiten kontraktor bangunan dengan pelanggan yang cukup loyal, sehingga ketika diperkirakan sektor properti akan kembali booming di 2018, kemungkinan TOTL akan mendapatkan banyak kontrak properti di 2017 ini.

"70% dari total proyek berasal dari pelanggan yang sama antara lain grup Kompas, Gunung Sewu, Pondok Indah grup, Agung Podomoro dan Ramayana," papar Bima kepada KONTAN, Selasa (23/5).

Menurut Bima tahun ini TOTL menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 33% year on year (yoy) mencapai Rp4 triliun. Dan sampai empat bulan pertama 2017 kontrak baru yang berhasil dibukukan senilai Rp 813 miliar atau sekitar 20.3% dari total target.

Bima percaya kontrak baru yang ditargetkan TOTL akan tercapai. Pasalnya saat ini TOTL sedang mengincar beberapa proyek yang akan diikuti dengan total proyek mencapai Rp12 triliun.

Dan TOTL menargetkan bisa mengerjakan sekitar 30% - 40% dari total proyek tersebut. "Sehingga terindikasi derasnya pertumbuhan kontrak baru di 2017," ujarnya.

Senada analis Mandiri Sekuritas, Gerry Harlan juga memprediksi TOTL akan mencapai target kontrak baru yang telah ditetapkan. Selesainya pemilihan kepala daerah DKI Jakarta menjadi katalis positif untuk mendapatkan kontrak baru di 2017.

Bima bilang TOTL memiliki peluang menang 80% - 90% dari setiap tender yang diikuti, sebab TOTL merupakan salah satu emiten kontraktor pilihan utama di luar emiten kontraktor BUMN. Dan juga TOTL tidak terpengaruh dengan perubahan kebijakan pemerintah terkait term pembayaran kontrak, sebab sebagian besar proyek yang diperoleh dari pihak swasta.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Franky Rivan memaparkan TOTAL merupakan emiten yang kebal, meskipun sektor properti telah melemah berkepanjangan namun TOTL berhasil tampil bisa solid.

Apalagi 82% total proyek yang diperoleh emiten konstruksi ini berasal dari pembangunan perumahan dan perkantoran bertingkat tinggi. "Namun, TOTL berhasil membuktikan bahwa dirinya pemain kunci di antara kontraktor high rise," katanya.

Selain itu TOTL juga memiliki neraca keuangan yang sehat. Tingkat utangnya turun 8% menjadi 23,5 miliar dibanding kuartal empat 2016 sebesar Rp 25,6 miliar, ini akan membuat beban bunga perusahaan tetap rendah. Selain itu TOTL juga diprediksi akan mempertahankan untuk membagikan dividen di tahun ini.

Gerry memaparkan kinerja TOTL pada kuartal I-2017 tergolong bagus. Emiten ini berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 3% year on year menjadi Rp 64 miliar. Ini sejalan dengan pendapatan yang berhasil dibukukan yaitu Rp 648,4 miliar tumbuh 1,8% dibanding periode sama tahun lalu Rp 636,6 miliar. Pendapatan disumbang dari beberapa proyek di antaranya Squirs Tower, Pakubuwono Spring dan apartemen Orange Country dan proyek lainnya.

Untuk itu Franky menargetkan pendapatan TOTL tahun ini akan tumbuh 39,3% menjadi Rp 3,31 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 2,37 triliun. Sementara untuk laba bersih Franky memproyeksi akan tumbuh 31,3% menjadi Rp 292,8 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 223 miliar.

Untuk itu Bima merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.110. Sama, Franky juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.030 dan Gerry juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.110.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×