kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Analis: Saham perusahaan BUMN akan naik di akhir tahun


Kamis, 15 November 2018 / 22:36 WIB
Analis: Saham perusahaan BUMN akan naik di akhir tahun
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara year to date (ytd), dari 10 emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kapitalisasi pasar paling besar, tujuh diantaranya menunjukkan penurunan harga saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, sepanjang 2018 indeks IDX BUMN 20 menurun sebesar 10,98%. 

Akan tetapi, Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi saham-saham BUMN akan naik pada November ini. Menurutnya, investor akan mulai window dressing pada pertengahan November. 

“Biasanya mulai Oktober tapi kan Oktober kemarin masih cenderung tertekan ya karena ada isu kenaikan suku bunga acuan The Fed dan perang dagang. Jadi, baru dimulai November ini,” kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/11).

Ia mengatakan, harga saham emiten BUMN semen dan konstruksi berpotensi mengalami perbaikan harga (rebound). Begitu juga dengan saham di sektor perbankan, sebab, ia menilai sentimen-sentimen yang memengaruhi sektor itu mulai mereda.

“Bank Indonesia hari ini baru menaikkan suku bunga acuannya tapi IHSG tetap naik signifikan. Ini diharapkan bisa menjadi sentimen positif jelang nanti The Fed yang kemungkinan akhir tahun ini akan menaikkan suku bunganya,” kata Valdy.

Bursa Efek Indonesia mencatat per Kamis (15/11) IHSG naik sebesar 1,66% sejak dibuka pada angka 5.885,21. Padahal, per tanggal yang sama, Bank Indonesia (BI) juga menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%.

Untuk itu, Valdy merekomendasikan investor untuk mulai membeli saham-saham BUMN terutama di sektor semen dan perbankan. Sebut saja PT Semen Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk . “Selain karena secara teknikal sudah menunjukkan kemungkinan adanya perbaikan harga (rebound), keempat saham emiten itu menorehkan kinerja yang cukup baik di kuartal III-2018,” katanya.

Laporan keuangan kuartal III-2018 dari keempat perusahaan itu memperlihatkan pertumbuhan laba bersih secara year on year (yoy) PT Semen Indonesia naik 43% menjadi Rp 2,08 triliun, PT Bank Mandiri tumbuh sebesar 20% menjadi Rp 18,1 triliun, PT Bank BRI tumbuh sebesar 14,6% menjadi Rp 20,5 triliun, dan PT Bank BNI naik sebesar 12,6% menjadi Rp 11,44 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×