kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis rekomendasikan buy TLKM, ini alasannya


Kamis, 10 Maret 2016 / 19:53 WIB
Analis rekomendasikan buy TLKM, ini alasannya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih tumbuh sepanjang tahun 2015. Pertumbuhan emiten pelat merah ini terutama ditopang oleh pendapatan layanan data dan internet yang melaju cukup kencang di tengah peningkatan pengguna smartphone dari tahun ke tahun.

Sejumlah analis melihat prospek bisnis maupun saham TLKM tahun ini masih akan cukup cerah. Bisnis layanan data dan internet akan diperkirakan masih akan menjadi penyokong utama pertumbuhan emiten telekomunikasi ini.

Tahun lalu, TLKM mampu meraup laba bersih Rp 15,48 triliun, naik 7,03% dari tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 14,47 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini seiring dengan meningkatnya pendapatan perseroan 14,24% year on year (yoy) menjadi Rp102,47 triliun pada 2015.

Melajunya pendapatan TLKM ditopang oleh naiknya pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika 37,5% yoy menjadi Rp 32,6 triliun. Sedangkan pendapatan telepon hanya naik 5,5% yoy menjadi Rp 45,1 triliun, pendapatan SMS naik 7,% yoy jadi Rp 15,1 triliun, pendapatan interkoneksi turun 8,7% jadi Rp 4,2 triliun dan pendapatan jaringan turun 4% jadi Rp 1,23 triliun.

Dari pos pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika, pendapatan internet dan data selular melonjak 44,99% yoy menjadi Rp19,66 triliun serta pendapatan internet, komunikasi data dan jasa teknologi informatika naik 24,5% yoy menjadi Rp 12,4 triliun. Sedangkan pendpatan dari TV berbayar Indihome melesat tajam hingga 375% menjadi Rp456 miliar.

Adrian Mahendra Putra, Analis Ciptadana Sekuritas menilai prospek TLKM tahun ini masih akan positif. Menurutnya, pertumbuhan pendapatan data dan internet akan menjadi tulang punggung perseroan tahun ini.

"Peluang pertumbuhan penggunaan data TLKM masih sangat besar tahun ini seiring dengan permintaan pemerintah untuk mendorong penggunaan gadget buatan dalam negeri," katanya pada KONTAN, Kamis (10/3).

Dengan himbuan pemerintah tersebut, lanjut Adrian, pengguna smartphone akan semakin meningkat karena produsen alat telekomunikasi akan memproduksi produk dengan harga murah. Seperti halnya Samsung yang berencana merilis entry-level ponsel pintar 4G. Dengan menggunakan 30% komponen lokal maka ponsel buatannya bisa dilego di bawah harga Rp 1 juta .

Sementara TLKM terus melakukan penyebaran jaringan 4G dengan memperluas BTSnya. Pada tahun 2015, BTS perseroan mencapai 103.289 unit, meningkat 21% dengan total 3G / 4G BTS sudah mencapai 54.895 unit. Adrian bilang, pelanggan dan pengguna data TLKM akan semakin bertambah dengan layanan internet yang lebih baik yang didukung teknologi 4G.

Senada, Evan Lie Hadiwijaja, analis Sinarmas Sekuritas menilai bisnis data dan internet akan menjadi penopang pertumbuhan TLKM tahun ini. Perkiraannya, pendapatan dari layanan data akan terus meningkat seiring dengan permintaan smartphone yang terus meningkat setiap tahunnya.

Evan melihat, maraknya ponsel pintar dengan kategori lowcost semakin menjadi peluang besar bagi TLKM untuk menuai pendapatan dari layanan data. "Pendapatan data ini tidak hanya naik dari sisi volume tapi juga fee per kapitanya juga akan terus naik," jelasnya.

Aryanto Kurniawan, analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya 4 Maret 2016 juga melihat kekuatan pertumbuhan TLKM tahun ini ada pada layanan data. Menurutnya, dengan memiliki jaringan 3G/4G terbaik maka permintaan layanan data perseroan akan terus tumbuh.

Perkiraan Aryanto, trafik data tumbuh 30% dalam tiga tahun hingga 2018 didorong oleh penetrasi smartphone yang tinggi. Di tahun lalu saja, Telkomsel mencatatkan pelanggan smartphone tumbuh 53%yoy menjadi 61,7 juta.

Selain didikung oleh pertumbuhan permintaan layanan data, prospek bisnis TLKM ke depan juga akan ditopang oleh lini bisnis TV berbayar. Adrian dan Evan melihat bisnis baru perseroan tersebut masih akan terus tumbuh. Hanya saja kontribusinya belum akan signifikan terhadap kinerja perseroan.

Pelanggan IndiHome telah mencapai 1,1 juta per Desember 2015. Meski tidak mencapai target perseroan sebanyak 3 juta tahun lalu, namun Adrian melihat segmen bisnis tersebut terus mengalami peningkatan. Adapun pendapatan telepon tahun ini menurut Adrian dan Evan tidak masih akan tumbuh namun tidak akan terlalu signifikan.

Adrian menargetkan pendapatan TLKM tahun ini akan sejalan dengan pertumbuhan pasar 9% menjadi Rp 112,11 triliun dan laba bersih ditargetkan tumbuh 9% menjadi Rp 16,9 triliun. Dia merekomedansikan buy saham TLKM dengan target harga Rp 3.770.

Evan juga merekomendasikan buy saham TLKM dengan target harga Rp 3.895 karena menurutnya saham emiten telekomunikasi pelat merah ini masih sangat menarik. Valuasinya masih murah dan ratio utangnya jika dibanding dengan emiten sejenis yakni masing-masing 7 kali dan 0,2 kali. "Kalau emiten lain gearing rationya sudah diats 1 kali," jelasnya.

Target Evan, pendapatan TLKM tahun ini akan tumbuh 14,2% dan laba bersihnya 13,7%. Sementara Aryanto menargetkan pendapatannya mencapai Rp 109,6 triliun yang didukung oleh pendapatan dari layanan data dan laba bersih mencapai Rp 19,08 triliun. Dia tetap merekomendasikan buy saham TLKM namun menaikkan target harganya dari Rp 3.415 menjadi Rp 3.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×