kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek TLKM, AKRA dan ICBP seusai mencetak rekor


Kamis, 11 Februari 2016 / 07:30 WIB
Prospek TLKM, AKRA dan ICBP seusai mencetak rekor


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah saham big caps mencapai puncak tertinggi sepanjang masa pada akhir pekan lalu. Itu terjadi saat Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) melonjak ke level tertinggi tahun ini.

Saham tersebut antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT HM sampoerna Tbk (HMSP).

TLKM sempat mencapai level tertinggi Rp 3.500 per saham, AKRA mencapai posisi tertinggi Rp 8.735, ICBP menembus Rp 16.600 dan HMSP capai puncak Rp 111.175. Kini saham tersebut bergelut dengan volatilitas pasar.

Pada Rabu (10/2), terjadi aksi profit taking. AKRA kini turun 3,36% ke Rp 7.900, ICBP minus 3,15% jadi Rp 15.350, HMSP turun 3,76% menjadi Rp 107.000. Tapi TLKM masih naik 0,3% ke Rp 3.385 pada perdagangan kemarin.

Liga Maradona, analis Recapital Securities, menilai, pergerakan saham tersebut cenderung disebabkan aspek fundamental. Tapi saham-saham itu terdorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang di atas ekspektasi. Ia mencontohkan, minat investor ke saham telekomunikasi seperti TLKM masih tinggi.

Pendapatan dan laba TLKM terjaga. Investor juga memburu saham konsumer dan perdagangan, seperti ICBP dan AKRA. Namun, perburuan HMSP karena nilai kapitalisasinya besar. "Minat tak turun karena fundamental masih bagus. Penurunan saham karena profit taking," kata Liga.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menilai, bisnis TLKM, ICBP dan AKRA sejak tahun lalu masih bagus sehingga wajar jika saham itu naik tajam.

Indi Home, yakni layanan broadband akses internet akan menjadi penopang bisnis TLKM. Ia memprediksi, TLKM mencatatkan pertumbuhan bisnis 10% tahun ini.

William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, menilai, prospek ICBP bagus seiring perbaikan pertumbuhan ekonomi dan rupiah. Sedangkan Hans memproyeksikan, kinerja ICBP tahun ini tumbuh 15% karena kenaikan harga Indomie sebagai salah satu produk unggulan ICBP.

Parningotan Julio, Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas, menjagokan AKRA dan TLKM. AKRA akan terdorong bisnis distribusi BBM dan lahan industrinya. Sementara saham TLKM layak beli karena sektor ini terdorong pertumbuhan e-commerce.

Kendati prospek ketiganya masih cerah, Hans hanya merekomendasikan buy ICBP dengan target Rp 17.450. Sementara dia wait and see TLKM dan AKRA karena sudah menembus target harga. Adapun prospek bisnis HMSP kurang bagus karena tantangan industri rokok ini besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×