kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis rekomendasikan beli saham WEGE, ini penjelasannya


Kamis, 30 Januari 2020 / 06:30 WIB
Analis rekomendasikan beli saham WEGE, ini penjelasannya


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Targetkan kontrak baru yang lebih tinggi di 2020, prospek saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) diprediksi masih menarik di tahun ini, Apalagi, secara valuasi emiten properti tersebut masih layak untuk dilirik investor.

Sebagai informasi, tahun ini WEGE menargetkan kontrak baru Rp 14,9 triliun. Target tersebut lebih tinggi dari target 2019 sebesar Rp 11,98 triliun. Di mana, kenaikan tersebut sejalan dengan prediksi bahwa pasar konstruksi bakal membaik seiring berakhirnya tahun politik.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, emiten gedung tersebut berpeluang membukukan realisasi kontrak baru yang lebih baik di tahun 2020. Apalagi, WEGE membukukan kontrak baru sebesar Rp 9,61 triliun atau setara dengan 80,1% target kontrak baru pada 2019.

Baca Juga: Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) masih punya sisa dana IPO Rp 254,72 miliar

"Faktor pertama (pendorong realisasi kontrak) adalah iklim politik yang lebih kondusif di tahun 2020," jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (29/1).

Faktor selanjutnya adalah bahwa pemerataan dan pengembangan infrastruktur masih menjadi salah satu fokus utama pemerintah di tahun 2020. Hal ini ditunjukkan dengan nilai anggaran Infrastruktur yang kembali mencatatkan rekor tertinggi dalam APBN 2020.

Valdy menambahkan, stabilitas nilai tukar dan suku bunga acuan serta sejumlah kebijakan moneter akomodatif untuk mendorong pertumbuhan kredit konsumsi, salah satunya Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Hal tersebut juga bakal berdampak positif langsung terhadap kinerja WEGE di 2020.

Selain itu, WEGE juga memiliki lini bisnis properti dengan kontribusi sekitar 2,16% dari total pendapatan, sekaligus jadi terbesar kedua setelah Jasa konstruksi yang berkontribusi 96,34% dari total pendapatan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) Bidik Kontrak Baru Rp 15 Triliun di Tahun 2020

Untuk itu, lini bisnis jasa konstruksi diperkirakan masih menjadi sektor utama WEGE. "Mengingat mayoritas proyek WEGE masih berasal dari perusahaan WIKA," ungkapnya.

Di sisi lain, Valdy juga mempertimbangkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi WEGE tahun ini, khususnya dalam upaya perusahaan itu merealisasikan target kontrak barunya. Salah satunya, mayoritas kontrak WEGE berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah.

Menurutnya, potensi shortfall penerimaan pajak berpotensi mempengaruhi pengerjaan sejumlah proyek-proyek infrastruktur WEGE tahun ini. Sebagai informasi, Sejak 2016 proporsi kontrak dari pemerintah dan BUMN terus naik signifikan dari 8% di 2016 menjadi 70% di 2018.

"Tahun ini, emiten diperkirakan masih akan fokus pada proyek-proyek BUMN dan Pemerintah," ujarnya.

Baca Juga: Tahun ini, Wika Gedung (WEGE) targetkan nilai kontrak baru Rp 14,9 triliun

Untuk pergerakan sahamnya, Valdy menilai saham WEGE saat ini cukup menarik, mengingat rasio PER yang relatif rendah di kisaran 6,69 kali. Akan tetapi, dalam jangka pendek masih terdapat potensi koreksi dengan support area Rp 268 per saham hingga Rp 278 per saham.

Berkaca pada kondisi tersebut, Valdy merekomendasikan Buy saham WEGE saat berada di level support. Di mana, untuk target minor bullish reversal berada di kisaran Rp 310 per saham hingga Rp 340 per saham dalam jangka menengah. Mengutip RTI, pada perdagangan Rabu (29/1) saham WEGE ditutup moderat di level Rp 282 per saham.

Analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menilai saham WEGE masih menarik dibeli dengan target harga Rp 470 per saham. Hanya saja, untuk prospek kinerja 2020 Maxi belum bisa memberikan gambaran, mengingat capaian kontrak baru di 2019 belum dirilis emiten tersebut.

"Saya belum tahu perolehan kontrak baru tahun lalu berapa, tampaknya berat untuk capai target 2019 (Rp 11,98 triliun)," kata Maxi kepada Kontan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×