Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan tahun ini bisa memperoleh nilai kontrak baru hingga Rp 14,9 triliun. Target tersebut lebih tinggi bila dibandingkan target tahun 2019 yang sebesar Rp 11,98 triliun.
Hingga pekan kedua Desember 2019, WEGE telah mendapatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 9,6 triliun atau setara 80% dari target. Hingga akhir 2019, WEGE berharap bisa mendapat tambahan nilai kontrak baru senilai Rp 500 miliar.
“Sampai dengan saat ini, nilai tersebut yang memiliki peluang terbesar,” jelas Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Bangunan Gedung Bobby Kusuma kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).
Baca Juga: Nilai kontrak baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) mencapai Rp 9,6 triliun
Bobby mengatakan, kenaikan target tahun ini sejalan dengan prediksi bahwa kondisi pasar konstruksi membaik seiring dengan berakhirnya tahun politik.
Adapun pasar potensial yang menjadi target WEGE ada di porsi pemerintahan dan BUMN. Untuk mencapai target tersebut, WEGE juga akan berkolaborasi dengan BUMN untuk melakukan kerja sama operasi dan sinergi dengan grup Wijaya Karya (WIKA).
WEGE juga menargetkan pendapatan dan laba tahun ini akan mengikuti peningkatan kontrak baru yaitu tumbuh 15% - 20% dari capaian tahun sebelumnya.
Tahun ini, WEGE menargetkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 700 miliar. Sekitar 67% dari dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan investasi konsensi serta bisnis usaha melalui pembangunan pabrik SBU Modular.
Kemudian sekitar 22% akan digunakan untuk pengembangan anak usaha dan sekitar 11% untuk investasi pada aset tetap seperti pembelian alat konstruksi dan pengembangan BIM.
Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) Mulai Fokus Bisnis Modular
“Sumber pendanaan capex mayoritas berasal dari pinjaman bank 43%, dana IPO sebanyak 34% sisanya menggunakan ekuitas,” ujar Bobby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News