Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bagi yang memiliki timeframe investasi agak panjang, tak ada ruginya jika mencermati saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Analis UOB Kay Hian Securities Stevanus Juanda bilang, kinerja SILO tahun ini bakal moncer. Ekspansi berupa penambahan rumah sakit secara organik dan anorganik berupa akusisi menjadi kunci pertumbuhan emiten rumah sakit tersebut.
Sepanjang tahun ini, SILO berencana membuka 10 rumah sakit dan 12 Siloam Medica Centre. Dari rencana 10 rumah sakit itu, dua di antaranya berasal dari akuisisi rumah sakit di Bekasi dan Mataram. Total nilai akuisisinya Rp 182 miliar.
Siloam Medica sejatinya mirip dengan rumah sakit Siloam lainnya, hanya jumlah tempat tidurnya saja yang lebih kecil. Jika rumah sakit Siloam rata-rata memiliki kapasitas diatas 50 tempat tidur, maka Medica tidak lebih dari 40 tempat tidur.
Return dari unit usaha ini juga cukup menggiurkan. "Medica memiliki ROI yang hampir sama dengan rumah sakit," ujar Stevanus, Kamis (9/2).
Fasilitasnya pun lengkap, mulai dari ruang ICU, radiologi hingga CT scan ada di situ. Tak ketinggalan, layanan BPJS yang juga terdapat di rumah sakit Siloam. Dengan investasi US$ 3 juta per unit, Medica bisa memberikan potensi pendapatan US$ 3,5 juta-US$ 4 juta dalam tiga tahun sejak diluncurkan.
Stevanus memprediksi, Tahun ini SILO akan mencatat pendapatan Rp 6,2 triliun. Adapun proyeksi laba bersihnya sekitar Rp 131 miliar.
Atas dasar proyeksi yang menarik, ia mempertahankan rekomendasi buy saham SILO. Namun, target harganya dinaikkan menjadi Rp 15.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News