Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dalam hasil riset yang dirilis hari ini, Indosurya Asset Management menulis, pada perdagangan Senin (31/10), diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.775-3.802 dan resistance 3.860-3.885.
Secara teknikal, IHSG membentuk shooting star. Posisi candle menyentuh upper bollinger bands dan MACD masih mencoba terus bergerak naik dengan histogram positif yang memanjang. Sementara, RSI, William's %R, dan Stochastic mulai bergerak turun setelah berada di atas area overbought.
"Meski sentimen positif masih beredar namun, melihat indikator teknikal yang mulai jenuh membuat pergerakan IHSG mulai terbatas sehingga wajar bila terjadi konsolidasi," jelas Reza Priyambada, Managing Research Indosurya. Dia menambahkan, rilis kinerja emiten bisa mempertahankan IHSG di zona hijau walau dalam rentang tipis.
Sementara itu, Satrio Utomo Kepala Universal Broker berpendapat, menghadapi candlestick berbentuk shooting star seperti yang muncul pada IHSG di hari Jumat lalu sebenarnya relatif mudah: tembus suport 3.814 berarti sinyal bearish (jual). Sementara, jika menembus resisten di 3.875 berarti sinyal bullish (beli). "Masalahnya, hingga pagi hari ini sentimen utama masih terlihat belum jelas," kata Tomi, sapaan akrabnya.
Pencapaian kinerja Kuartal III 2011 dari Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang berada di atas konsensus adalah sebuah sentimen positif. "Meskipun demikian, kondisi regional terlihat cenderung flat karena pasar mengkhawatirkan terjadinya aksi profit taking," terang Tomi.
Tomi lantas memprediksi, IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran 3.814-3.875. "Exit atas posisi trading sebaiknya dilakukan hanya jika support 3.814 gagal bertahan," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
